3 Antologi Puisi "Karena Aku Tak Lahir Dari Batu"

Selasa, 27 Desember 2011
Cover antologi

Sekitar bulan April 2010, aku mendapatkan sebuah informasi dari sastrawan Bali Moch Satrio Welang bahwa ia sedang mengadakan even pembuatan antologi puisi bertema "Ibu" se-Indonesia. Dari mulai April-September pengumpulan naskah puisi dibuka bagi seluruh penyair nusantara. Walau pun bukanlah penyair, aku mencoba mengikuti lomba ini. Selebihnya hanya ingin menuangkan kerinduan pada ibu, tak mengharapkan reward, karena even ini tak memberikan hadiah berbentuk uang, hanya berbentuk apresiasi lewat 2 eks. buku antologi bagi setiap penyair yang karyanya terpilih.

Penghujung 2010, aku mendapat kabar karyaku masuk ke dalam 100 penyair terpilih yang akan dibukukan. Menurut mas Welang antologi akan cetak di tahun 2011. Setelah pengumuman ini aku lama tak mendapatkan kabar, bahkan sudah tidak ingat lagi akan even ini. Namun even ini tetap digarap ternyata. Senin (26/12/11) aku membaca sebuah note berisi promosi buku dari even tersebut. Antologi itu diberi nama "Karena Aku Tak Lahir dari Batu", sebuah nama yang menarik dan kontemplatif.

Aku lumayan bahagia, karena even ini cukup bergengsi, selain karena dikuratori oleh Oka Rusmini, Warih Wisatsana, dan Satrio Welang. Buku ini juga mendapatkan endorsment dari Acep Zamzam Noor, Ahda Imran, Agus R Sarjono, dan tokoh kompeten lainnya. Selain itu buku ini juga akan ada di toko buku se-Indonesia dengan harga Rp. 35.000.

Ingin membeli, cek di sini

0 Jika tak Sanggup Dua, Pilihlah Salah Satu

Minggu, 25 Desember 2011
Sumber Gambar

Saat itu masa orientasi kampus. 3 orang mahasiswa laki-laki mengikuti kegiatan tahunan itu dengan bersemangat. Mereka telah pula menjadi sahabat dekat, terlepas dari sama-sama di prodi Sastra Indonesia. Sebagai mahasiswa baru, semangat mereka menggebu untuk menjalani masa kuliah dengan aktif. Mereka pun seksama menyimak ketika berbagai perwakilan organisasi kampus memperkenalkan diri. Di mata mereka semua organisasi kampus menarik, menggoda untuk diikuti. Persepsi mereka ketika itu adalah, "Mahasiswa aktif adalah yang mengikuti banyak kegiatan kampus!".

Mereka bertiga menjadi semakin akrab, sampai-sampai mereka ikut dalam 3 organisasi yang sama. Secara kebetulan pula mereka punya minat yang sama. Ketiganya mendaftar dengan sukacita di UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) Jurnalistik, teater, dan kerohanian.

3 bulan pertama, semuanya berjalan baik. Ketiganya merasa seperti aktivis kampus karena dalam seminggu banyak kegiatan dari ketiga organisasi. Walau pun mereka tahu pada rentang waktu itu kegiatan yang mereka dapatkan hanyalah lapis terluar sebagai dasar pengenalan organisasi.

1 Jorge, Alexa and Eliana Narvaez on Youtube

Sabtu, 17 Desember 2011

Dari seorang teman, aku mendapatkan link video di Youtube yang menampilkan sebuah keluarga yang menyanyikan lagu Next To You dari Chris Brown dan Justin Bieber. Kolaborasi ini terdiri dari Ayah (Jorge) dan dua orang anaknya. Alexa dan Eliana. Mereka berasal dari San Diego, California. Keunikan dari video-video mereka adalah "apa adanya", keluguan kedua anak membuat yang melihat video merasa gemas. Di salah satu video, Alexa menutup mulut adiknya agar tak ikut menyanyi.

1 Seikat Bunga di Depan Pintu

Senin, 12 Desember 2011
Sumber Gambar

Di hari ulang tahunmu aku ingin sekali memberimu seikat bunga, aku belum bisa membayangkan bunga apa yang akan kuberikan. Terpenting, bunga itu harum, ketika kau menciumnya, saat itulah segenap cintaku masuk ke dalam paru-parumu. Masalahnya aku tidak tahu tentang bunga, jenis manakah yang paling harum baunya. Mawarkah? Tetapi kenapa ketika aku menciumnya beberapa waktu lalu tak ada aroma wanginya. Ah, apa hidungku yang bermasalah?

Aku memutar pedal sepeda mustangku cepat. Butir-butir keringat mulai menyembul, tas sampingku agak membuat kaki kananku kesulitan mengayuh. Aku melihat ke kanan, memastikan tidak ada kendaraan yang bisa menabrakku. Ada sebuah mobil, tapi jaraknya cukup buatku membelok. Aku kini sudah memarkir sepedaku diantara motor di sana. Toko bunga, betapa indah warna-warni di sana. Aku tak tahu apa nama begitu banyak bunga di sana. Anggrek bulanlah yang paling kutahu, karena ketika SMA saudara perempuanku suka memelihatanya di belakang rumah.

1 Sensasi 3D di Pertandingan AS Roma Vs Juventus


Ada hal berbeda dan menarik dari grande partita antara Roma versus Juventus besok dini hari, pukul 02.45 WIB (Live Telkomvision dan Indosiar). Pemegang hak siar di Italia, Sky3D dibawah Sky Sport membuat sebuah terobosan dengan menayangkan laga tersebut secara 3 dimensi. Penonton yang memiliki perangkat tv mendukung yang channelnya terhubung dengan siaran tersebut akan merasakan sensasinya. Setiap tendangan, teriakan penonton, selebrasi gol tentu dirasakan lebih hidup dibandingkan dengan siaran sepakbola biasa. Juventus dan Roma jelas beruntung karena ini kali pertama dilakukan di Italia.

Melihat pencapaian ini, mari kita bandingkan dengan penyiaran sepakbola di tanah air. Di tengah inovasi yang terus dilakukan industri pertelevisian di Eropa, mereka tidak lagi punya masalah dengan hal teknis seperti cara pengambilan gambar, penayangan replay, close up  pemain, komentator, dsb. Sedangkan di Indonesia, penyiaran laga sepakbola masihlah sangat "amatir". Penayangan replay yang telat atau bahkan tidak tepat sering mengganggu kekhusukan menonton. Caya shoot  yang tidak variatif dan close up action yang tidak baik. Belum lagi komentator yang tidak tahu cara ngoceh yang benar dalam sepakbola.

Pantaslah orang selalu menyebut peradaban kita selalu tertinggal. Mungkin suatu saat kita akan bergerak memulai seperti yang mereka lakukan sekarang. Tapi mereka? Sudah kembali meninggalkan kita jauh. Apa yang salah?


Ditulis oleh Qur'anul Hidayat Idris


0 Jika Ingin Dibaca, Membacalah!

Sumber Gambar

Gol A Gong menjadi seorang penulis terkenal lewat Balada Si Roy, Kupu-kupu Pelangi, Pada-Mu Aku Bersimpuh, dan banyak karya lainnya--di buku autobiografinya Menggenggam Dunia disebutkan kalau karyanya sudah berjumlah 90 buku termasuk di dalamnya novel, cerpen, naskah drama, dan buku praktis menulis. Melalui buku perjalanan hidupnya Gong menyebutkan kalau ia sudah membaca segala jenis buku dari sejak kecil. Sampai sekarang pun ia terus meneruskan hobinya itu, menginspirasinya untuk membangun perpustakaan rumahan, Rumah Dunia.

Ada refleksi yang kuat dari sepenggal kisah di atas. Untuk menulis juga dibutuhkan senjata, bukan pedang atau pun sebilah golok, tapi BACAAN. Satu buku--100 hlm--menyimpan 1 milyar kata, misalnya. Jika membaca 100 buku, maka tidak menutup kemungkinan ribuan kata baru terkonversi dalam otak. Itu baru 100 buku. Inilah senjata bagi penulis, kata-kata yang berseliweran di dalam kepalanya itu siap diambil kapan pun. Seperti mesin ATM, tinggal masukkan kata sandi (baca: kebutuhan kata) maka ia akan meluncur dan diinstruksikan pada tangan yang melakukan perintah pada tuts-tuts komputer, software membaca perintah. BUM. Jadilah!

0 Bubur Ayam


Sebulan belakangan ini aku suka sekali bubur ayam yang biasanya kubeli di daerah Banjarsari, Tembalang. Sepagi begini, otakku pasti langsung terkoneksi ke sana, membuat lidahku mulai mengecap-ngecap. Sebelumnya aku sering juga makan bubur ayam, tapi versi Banjarsari jauh lebih enak dan porsinya banyak. Hm, yummii..

Bubur ayam memang makanan sarapan, bubur nasi dicampur kerupuk, ayam, kecap,kacang, dan kuah kari membuatnya begitu renyah. Jika porsinya pas, bisa membuat kenyang sampai siang. Karena terbuat dari bahan dasar nasi, bubur ayam juga cocok bagi perut orang Indonesia. Semangkok bubur ayam Banjarsari harganya Rp. 5000,00. Murah bukan?


0 Pentingnya Penerang

Minggu, 11 Desember 2011

Kegelapan akan membatasi kemampuan indera penglihatan (baca: mata) untuk dapat menangkap "sesuatu" di depan, belakang, atau di atasnya. Mata dapat bekerja apabila ada cahaya yang masuk, persis yang ditirukan oleh lensa kamera yang harus menggunakan bantuan agar bisa menangkap objek. Maka penerang selalu dibutuhkan setiap mata (baca: manusia) untuk menangkap kode dan tanda. "Cahaya" tak hanya berbentuk real sebuah lilin atau lampu, tapi kata ini telah mengalami perluasan makna, terutama lewat sebuah kata lain. "Terang" atau "penerang".

Aku membutuhkan lampu "bantu" baca untuk menambah cahaya kamar yang redup dan membuat mataku sakit. Hasilnya, aku bisa membaca dengan lancar tanpa mengalami masalah; mata berair, perih atau berkunang-kunang. Lampu itu menimpali lampu yang lain, di balik cahaya ada cahaya yang lain yang mengakibatkan ia dapat disebut TERANG. Lampu yang redup--walau hakikatnya cahaya--tak bisa disebut terang, karena fenomena "terang" hanya terjadi jika SEMUA YANG ADA TAMPAK JELAS.

0 Kamar dan Sekardus Ide


Aku memang bukan "mahasiswa kamaran". Yakin kukatakan, bukan! Senin-Jum'at biasanya selalu kuhabiskan sampai sore bahkan malam di kampus. Mengerjakan majalah LPM Hayamwuruk atau sekadar bersenda-gurau dengan kerabat seprodi atau seorganisasi. Bagaimana dengan Sabtu-Minggu? Sangat jarang aku memiliki kedua hari tersebut, ada-ada saja kegiatanku di luar sana; seminar, meliput, rapat evaluasi, dsb. Jadi bagaimana kamar bisa kuanalogikan seperti sekardus ide?

Lihatlah gambar di atas. Tidak ada yang luar biasa, bahkan sangat sederhana, bahkan sah kalau kau bilang jelek, kampungan, atau berantakan. Di sana hanya ada kasur yang tidak lagi empuk, untunglah ada stroberi yang sedikit menyegarkan ketika aku berbaring. Sebuah laptop, tetikus, hardisk external, dan modem selalu menjadi bunyi-bunyian di sana. Sebuah lampu baca yang menolongku karena tidak bisa lama membaca dengan posisi duduk. Sebuah printer bertutup kain merah yang belakangan agak rewel. Dan tumpukan buku yang belum kubaca--aku memang menumpuk buku yang belum kubaca di dekat tempat tidur, sedangkan buku-buku yang sudah kubaca ada di atas lemari pakaian. Oh ya, tak lupa deretan poster beberapa acara sastra dan jurnalistik yang menarik kutempel di dinding. Sederhana sekali.

0 Hari Minggu

Sumber Gambar

Hal pertama yang ingin kulakukan adalah mengurusi baju kotor. Setelah itu mulai membersihkan kamar yang sudah semacam sampan terkena badai. Jika semuanya selesai, aku lanjut membaca buku dan ngutak-atik laptop. Tentunya bakal capek, tapi tak mengapa demi perubahan kecil yang dimulai dari rumah kecil ini (kost). Sesuatu itu dimulai dari bangun tidur, melihat ketentraman akan melahirkan senyum, energi positif mengalir, hari pun lebih segar dan pikiran tercerahkan. Pun ketika nanti pulang lagi ke rumah kecil itu setelah rangkaian aktifitas di luar.

Hari minggu setidaknya jadi tempat merefleksikan diri seminggu yang lalu untuk seminggu ke depan. Oh ya, aku juga mau belanja hari ini (entah kenapa, pengen aja!). Kadang hal kecil itu membuat bahagia. :)

Jangan lupa baca buku ya teman-teman!

0 Menyelesaikan Tulisan Jauh Lebih Sulit dari Memulainya

Sumber Gambar

Banyak ide berguguran di atas kepala. Tentang kehangatan, daun, buku, tidur, wanita, pertikaian, politik, dan segala hiruk pikuk imajinatif. Itu tentu saja bisa dimulai kapan pun, tapi yang selalu menjadi persoalan bagiku adalah terus melanjutkannya dan meuliskannya hingga selesai. Banyak karena karena yang menjadi alasan, yang terkuat adalah kemalasan (sebenarnya!) bukan kemandegan ide. Sebuah ide merupakan kerja intelektual, jadi siapa yang salah jika ia tak mengalir baik karena dimampetkan oleh pengarangnya sendiri dengan ditunda-tunda. Salah siapa jika ide itu hilang karena dilupakan oleh pengarangnya dengan sebelumnya tak mencatat dalam sebuah kerangka. Salah siapa jika itu bertahun-tahun hanya menjadi cita-cita di dalam folder komputer karena pengarangnya sudah berpindah ke lain ide, dan besok pindah lagi ke lain ide.

Perlu ketekunan dalam menulis, tentu saja secara idealis. Namun, inilah yang mejadi masalahku atau mungkin masalah sebagian penulis yang belum menemukan ritme lainnya. Ide-ide jadi semacam sampah yang dibuang-buang, untunglah jika masih sampah yang bisa tercium busuknya, ini sampah yang diperam dalam kepala tak keluar-keluar sampai mati.

Solusinya? Putar balik ketidakbenaran di atas.
Itu!


QHI

0 Satu Kalimat = 50 Ribu

Sabtu, 10 Desember 2011

Sebelum menjemput Umi aku mampir dulu di warung ketoprak favoritku di Banjarsari. Kawanku satu ini sms saat waktu menyentuh angka 08.31 WIB. Dia tepat waktu ternyata, aku memang mewanti-wantinya agar tidak telat dan akan menjemputnya pukul 08.30. Aku lalu mengirim sms bahwa akan sampai di depan kostnya 10 menit lagi karena ketoprak belum lagi habis dari piring.

Aku bergegas. Membayar dan kembali sebentar ke kostan untuk mengambil helm dan tas. Aku langsung menuju kos Umi yang terletak di belakang toko buku An*ida. Aku mengiriminya sms lagi supaya bergegas turun, ia pun membalas singkat, ia. Saat menunggu aku melihat Nanik dan Hasna masuk ke gang kostan Umi, aku tidak sempat berpikir karena dalam hati menggumam. "Lha kok? Nggak langsung ke pom bensin?" Kami emang janjian untuk berkumpul di pom bensin depan GSG (Gedung Serba Guna) Undip. Nah setelah mereka lewat dan masuk ke area kostan, aku tak lagi melihat mereka karena aku memberhentikan motor agak jauh. Tapi sayup-sayup terdengar.

"Dayat mana?" Terdengar suara Umi sayup.
"Lha belom kesini tho?" Kini Nanik balik bertanya.
"Lha katanya dia udah di depan!" Lanjut Umi
"Gak liat tuh!" Jelas Nanik lagi.

0 Temu Penyair Muda Semarang


Komunitas Hysteria Semarang kembali melakukan terobosan kegiatan berkomunitas dan berkesustraan. Sebagai bagian dari acara peluncuran buku antologi tiga tahunan komunitas berjudul "Beternak Penyair", diadakan juga sebuah "Temu Penyair Muda" yang akan berdiskusi semua tentang sastra dan komunitas.

Acara ini berlangsung di TBRS (Taman Budaya Raden Saleh) Semarang, 16-17 Desember 2011. Acara ini juga akan menghadirkan berbagai komunitas yang berasal dari luar Semarang; Solo, Jogja, Bandung, dll.

Acara ini juga akan dimeriahkan oleh Afrizal Malna, Saroni Asikin, Gunawan Budi Susanto (Kang Putu), Timur Budi Raja, Wardjito Soeharso, dsb. Acara ini gratis dan menarik. Jadi sayang untuk dilewatkan. So, tunggu apa lagi, bagi anda yang berkesempatan hadir, hubungi langsung panitia yang sudah tercantum di pamflet di atas.

Hidup Penyair Muda!


QHI

0 Bertemu Rumah Dunia, Pagi Ini!

Sumber Gambar

Gol A Gong, penulis Balada Si Roy dan banyak buku lainnya telah mendirikan sebuah komunitas pecinta membaca dan menulis. Rumah Dunia merupakan nama dari proyek pengabdian masyarakat tersebut. Awalnya di Banten, kampung halamannya, Ia membangun sebuah taman baca di halaman rumahnya, disebut TBM (Taman Baca Masyarakat). Di sana, juga diajari menulis dan tidak ada pembatasan peserta; tukang bakso, PNS, petani, pengangguran, dll.

Kemaren (9/12/11) Gol A Gong menyambangi FIB Undip dalam rangkaian acaranya di Semarang. Di sana diketahui kalau Rumah Dunia dan TBM sudah terbangun di banyak tempat, telah pula menghasilkan banyak penulis handal. Sebut saja Jogja, Medan, Padang, sampai Natuna.

1 Hari Tak Normal


Hari ini itu melelahkan banget. Jam 02.30 dini hari aku harus keluar menghadapi dinginnya malam menyusuri jalan tembalang sampai ke Jln. Gadjah Mada--daerah Simpang Lima--untuk menunaikan hasrat menonton Bianconerri bertanding yang tak bisa dibendung. Untunglah Semarang kota besar, jadi walau pun sudah jam segitu masih banyak juga kendaraan yang riwa-riwi di jalanan.

Hal yang kukhawatirkan adalah masalah dengan motor. Si Boy--begitu aku memanggil motor bututku--memang selalu baik dan terbilang tangguh bila dibandingkan dengan tubuhnya yang sudah tua, dia jarang rewel. Tapi tetap saja aku khawatir. Minggu kemaren ketika melakukan kegiatan serupa, bannya bocor, untunglah jarak dari tempat nobar (nonton bareng) dengan tempat tambal ban tidak terlalu jauh, walau keringat "segede jagung" juga sempat nongol.

4 Juventus Melaju ke Perempat Final

Jumat, 09 Desember 2011

Juventus turun dengan mayoritas pemain lapis kedua. Conte sepertinya menjadikan Coppa Italy sebagai "ajang latihan" bagi punggawa yang sering duduk di bangku cadangan. Keputusan ini juga untuk menjaga kebugaran pemain penting seperti Andrea Pirlo, Stephan Lichsteiner, Buffon, Simone Pepe, dan Alessandro Matri. Untuk menghindari resiko kecolongan, dua pilar pertahanan tengah, Barzagli dan Bonucci tetap berduet menghalau serangan Bologna yang bertandang ke Juventus Stadium (9/12/11) pukul 03.00 WIB, demi merebut satu tiket ke perempat final.

Nama-nama dari Juventus Primavera; Marrone ikut disertakan dalam starting eleven. Pemain lainnya adalah Storari, Paolo De Ceglie, Krasic, Sorensen, Pazienza, Giaccherini, Quagrialella, dan sang kapten Del Piero. Awal pertandingan berjalan lambat, bola bergerak pelan dari kaki ke kaki pemain tengah. Bukannya tanpa kesempatan, Del Piero dan Quagrialella mendapat kesempatan. Beruntung bagi Bologna, kiper mereka Agliardi tampil memukau, menunjukkan insting yang baik. Babak pertama pun berakhir dengan skor kacamata.

2 Jadwal Padat? Hadapi!

Kamis, 08 Desember 2011
Sumber Gambar

Aku seorang mahasiswa, memang! Selayaknya aku menyelesaikan segala urusan perkampusan (baca: perkuliahan); mendengar sesi ceramah dosen, tugas, UTS, UAS. Tapi setelah itu apa yang harus kulakukan? Cukup segitu? Pulang ke kost, tidur, main game, makan, tidur lagi? Oo jelas Its not me brader. Kostan bagiku hanyalah tempat untuk tidur, selebihnya kebanyakan kuhabiskan waktu di luar. Sehabis kuliah biasanya aku menulis atau membaca buku di Kantor Redaksi. Jika ada agenda liputan atau rapat, jelas ini menjadi rutinitas yang harus kulewati.

Sabtu-minggu? Juga biasanya kulewati dengan tidak berada di kostan. Seperti dalam seminggu ini jadwalnya selalu ada. Sabtu aku harus ikut seminar pelatihan jurnalistik di Suara Merdeka, dan Minggunya ada seminar kejurnalistikan lagi. Capek? Alamiah, tapi ketika itu dinikmati dan dijalani dengan "cinta" dan "ketertarikan yang kuat" akan menggusur posisi "mitos" yang membuat banyak mahasiswa menjadi apatis.

1 Duit Mepet

Sumber Gambar

Kamu ikut gak yat ke pameran buku?" Tanya Desta suatu sore.
"Gak deh!"
"Napa?"
"Dayat gak bisa lihat buku sekarang, pasti pengennya beli. Duit lagi mepet nih!" Jawabku berat.

Hari Minggu (4/12/11) kemaren mereka--Desta dan Eqi--pun meluncur ke Gedung Wanita Semarang dan hari Senin ketika rapat evaluasi keorganiasiaan mereka sibuk memamerkan buku-buku bagus yang tergolong murah. Alhasil aku hanya bisa melongo meminjam sana-sini. Bahkan si Alfu yang pergi sehari setelahnya dapat buku hanya seharga 5 rb, Ahmad juga beruntung karena dapat buku Bertrand Russell seharga 10 rb. Dia sempat sombong walau akhirnya kumentahkan.

2 Kupu-kupu itu Berwarna Biru?

Selasa, 06 Desember 2011
Sumber Gambar
Aku tak bisa menyerahkan semuanya padamu, termasuk ada cerita yang harus kusimpan. Aku butuh menyimpan rahasia seperti kamu yang juga menyimpan rahasia padaku. Kau memang tidak pernah mau mengakui bahwa kau menyimpannya, tapi aku tahu semua ceritamu itu tak pernah lengkap. Seperti juga ceritaku, tak akan pernah lengkap. Ada ruang dimana memang kita membutuhkan itu, Aora. Ada ruang yang tak bisa sembarangan disentuh oleh setiap orang.

Malam ini kau mengajakku keluar minum kopi. Aku menyetujuinya. Malam ini kau terlihat lebih cantik Aora. Sepertinya kau baru membeli kerudung biru lagi, kali ini motifnya kupu-kupu, cantik sekali. Kau memang selalu tahu bahwa tak ada yang lebih hebat bagiku dari memandangmu dengan kerudung biru. Malam terbit tepat waktu, dan kuajak kau melewati lampu jalanan yang terlihat iri pada cinta kita, Aora.

1 Kepincut The Killers

Beberapa bulan yang lalu aku sempat mendengar sebuah single yang dinyanyikan Sabrina berjulud Mr. Brightside. Aku mulai sering mendengarkannya dari Laptopku walau belum tahu siapa penyanyi/band sebenarnya yang membawakan lagu tersebut--Sabrina memang hanya meresycle beberapa lagu terkenal di albun I Love Acoustic-nya.

1 Hallo, Kaukah Itu?

Kamis, 01 Desember 2011

Sumber Gambar

Aku melewati jalan itu kembali. Petang belum lagi benar-benar tiba, sisa gerimis yang baru berhenti beberapa menit yang lalu masih terasa di ujung kepalaku. Tak ada angkot yang lewat, tak seperti biasanya mereka masih beroperasi 1 jam lagi. Supir angkot lebih sering memilih mogok karena pembagian jurusan operasi yang tidak jelas dan harga bensin yang semakin tak seimbang dengan pemasukan mereka.

Beberapa tanjakan yang cukup terjal berhasil kulewati. Otot perutku menegang dan betisku agak mulai keram. Aku berhenti sejenak memegang perutku. Kini tak ada lagi sisa gerimis, yang ada sekarang hanyalah keringat yang merembes ke pelipis dan dahi. Aku menegakkan wajah, melihat ke depan, mendapati masih lumayan jauh jarak yang harus kutempuh.

0 Sungha Jung, Murni Bakatkah?



Seorang anak dari Korea Selatan sempat menggebrak dunia seni musik, khususnya finger-style guitarist di tahun 2008-an setelah mengunggah videonya di Youtube dan penyedia laman video lainnnya. Penikmat videonya seperti melihat sesuatu yang menakjubkan pada diri Sungho Jung, nama anak itu. Ia lahir 2 September 1996, Saat berumur 9 tahun, ia mulai tertarik memetik senar gitar setelah melihat ayahnya melakukan hal serupa. Tak butuh waktu yang lama, 2 tahun setelahnya ketika ia berumur 11 Tahun, ia sudah menjadi sosok pemain gitar akustik yang menakjubkan. Saat ini ia telah mengeluarkan 2 album akustik, Perfect Blue dan Irony. Ia juga sudah melakukan berbagai tur sampai ke AS. Di tahun 2011, Videonya di dunia maya sudah dilihat 356 juta pasang mata.

1 Antara Tugas dan Penat (Baca: Malas)

Sumber Gambar

Masih ada tugas meresume materi Semantik Bahasa Indonesia yang harus dikumpulkan besok pagi, pukul 07.00 WIB. Penat, ya tubuhku bisa dibilang sedang lelah beberapa hari ini menghadapi tugas. Seminggu ini kegiatan di luar kuliah sangat padat dan menyita waktu. Belum lagi kalau ingat materi workshop yang belum kusiapkan untuk presentasi. Tapi, tugas tetaplah tugas sob! Aku tak bisa ujug-ujug menemui dosen dan dengan lugunya berkata. "Maaf Pak saya sedang lelah dengan tugas ini, jadi mohon saya diizinkan absen ya!" Reaksi si dosen mungin biasa saja, tapi reaksi pada hasil (baca: nilai) jelas sudah dapat ketebak dengan mudah.

0 David Beckham dan Andik Vermansyah

Rabu, 30 November 2011


Selalu ada kejadian unik di lapangan sepakbola. Siapa sangka seorang Andik yang bertubuh kecil mampu beberapa kali menusuk jantung pertahanan LA Galaxy, bahkan pertandingan yang sepertinya ditanggapi "santai" oleh pemain klub MLS tersebut agak bergairah ketika seorang David Beckham harus sampai menekel dengan cara "gunting" dua kaki terhadap Andik sehingga ia pun harus menerima ganjaran kartu kuning.

0 Senja Berbusana Hujan

Sumber Gambar

Aku menatap pepohonan basah di luar sana, lewat jendela kaca di kamarku. Detak jam dinding terasa semakin kuat, aku menoleh dan mendapati bahwa senja telah hinggap di pucuk-pucuk daun. Langit tersapu jingga, birunya menghindar, kini aku mengerut, dingin. Ah, Hujan. Selalu datang pada waktu yang tak diduga, tapi selalu tepat mengeja kejadian.

"Kenapa kau masih di situ, Jati?" Aora membuatku sadar terlalu lama menyimak bulir hujan di luar sana. Aku menoleh dan kaget, dari kepalanya mengalir bulir air bening membasahi muka, leher dan bajunya kini terlihat lembab.

0 "Lo Spirito Juve" Is Back

Sumber Gambar

Banyak Juventini di dunia maya yang menyebut Juve musim ini (2011/2012) mulai memperlihatkan kembali tajinya seperti mereka di era kejayaan, 1997-2004, terutama pada era kepelatihan Lippi. Sebagai Juventini 2000-an jelas tidak mengetahui detail era yang disebut-sebut tersebut. Namun, satu yang pasti era tersebut menampilkan sesuatu yang khas, lo spirito juventus, sebuah filosofi semangat pantang menyerah, mental baja hingga peluit panjang dibunyikan.

Pertandingan tadi malam melawan Napoli di kandang mereka, San Paolo (30/11/11) jelas menjadi ujian berat. Napoli beberapa tahun terakhir telah menjelma klub "penghancur para raksasa". Tak usah jauh-jauh, Inter dan Milan mereka hancurkan dengan skor telak 3-0 dan 3-1 di musim ini. Bahkan, di Liga Champion mereka terhitung klub underdog, menghancurkan Manchester City yang sedang on fire di kandang mereka dengan skor 2-1.

0 Sepotong Kertas dan Wajah

Selasa, 29 November 2011
"Pernahkah kau menyukai seseorang di luar logikamu? Kesadaranmu kuat akan kekurangannya, tapi ada sisi yang terkoneksi langsung dengannya, itulah mungkin yang disebut orang kecocokan!"
Sumber Gambar

Kata-kata yang kutulis sendiri di kertas binder kuliah itu kulepas dari tempatnya. Setan mana entah aku tak tahu sehingga membuatku menuliskannya sebegitu lancar. Setelahnya aku dibuat bingung sendiri, apa yang dimaksud beberapa potong kalimat di tanganku ini. Aku berdiri dari kasur, kulepas kemeja abu-abu yang sedari siang kupakai. Aku mencoba mengalihkan perhatian dari kertas yang kini kutelantarkan saja di atas meja belajar. Aku malas menerjemahkannya terlalu dalam. Aku malas menemukannya sepotong wajah di setiap hurufnya. Aku sedang malas mengingat.

0 Supaya Tak Hilang Kesadaran


sumber

Seminggu ini kegiatanku begitu padat (bukan sok sibuk sob!), ini serius! Seminggu sebelumnya, aku harus mengejar dedlen terbut Hawe Buletin edisi November, kali ini tidak sekedar meliput acara, tapi liputan investigatif. Kalau kalian pernah ikut komunitas atau bekerja di ranah jurnalistik pasti tahu. Membuat berita investigatif taklah mudah, bahkan menguras banyak energi. Untuk menjadi layak terbit, kau harus melakukan teknik cover both side yang mumpuni, kalau tidak beritamu layak pula dicaci maki--dalam artian tak berkualitas.

0 RAKER XI LPM HAYAMWURUK

Sabtu, 08 Oktober 2011
Malam pertama di DKJT (Dewan Kesenian Jawa Tengah), Raker LPM Hayamwuruk XI berjalan dengan cukup lancar.

Besok, semangat bangun pagi teman-teman

LOVE U ALL

0 Kebenaran Objek Terletak Pada Subjek

Senin, 26 September 2011
(sumber)

Sikap skeptis terhadap sesuatu hal didorong rasa ketakpedean dapat melakukan tindakan benar. Pilihan benar dan tidak melekat pada subjek (aku) bukan pada objek (benda) atau material. Sebuah pisau akan benar jika digunakan untuk mengiris bawang atau memotong daging, tapi akan salah jika digunakan untuk melukai tangan atau mencelakai orang lain. Begitu juga pikiran, "material" ini akan baik jika diarahkan pada jalan kebenaran, tapi akan salah jika digunakan untuk kemudharatan.

0 Hasil Seri yang Dibarengi Keberuntungan

Minggu, 25 September 2011
Selebrasi gol Krasic ke gawang Catania (sumber)

Melawat ke kandang Catania, Juventus diwarnai beberapa masalah. Antonio Conte tidak bisa memainkan Vucinic yang terkena kartu merah dan dihukum 1 laga, padahal pemain ini kerap menjadi oportunis yang sangat berbahaya di dalam kotak 12 m lawan. Selain itu, penampilan De Ceglie pada laga sebelumnya--melawan Bologna--mengecewakan. Kalau boleh dibilang, gol yang tercipta dari Bologna berawal dari kesalahan antisipasinya di dalam kotak penalti, sehingga menghasilkan tendangan sudut yang dikonversi menjadi gol. Conte tentu tidak ingin berjudi, karena sebelumnya De Ceglie juga membuat masalah dengan kartu merah yang didapatnya saat melawan Parma.

0 Tukar Link

Hai bloggers mania.
Gimana kabarnya, semoga sehat selalu.

Oh ya, untuk menggalakkan link exchange dan saling pasang banner. Setelah kawan" memasang link atau banner saya di website/blog kawan semua. Silakan kirimkan email permintaan anda beserta link (link exchange) dan html (banner) DI SINI

http://kampungkaryakita.blogspot.com/
dengan nama
Kampung Karya Kita

Ini banner saya, silakan dipasang.



Setelah menerima email, sesegera mungkin saya akan memasang permintaan kawan"

berikut daftar link sahabat bloggers


0 Hari Ini, Alhamdulillah Sesuatu Ya!

Rabu, 14 September 2011

sumber

20 tahun yang lalu aku menangis ketika keluar dari perut mak. Kini, aku melihat berupa hujan dari langit semarang mengiringi sampainya waktu pada umurku. Kepala dua, begitu orang sering menyebut jika tahun umur mencapai persepuluhan. Umur segini bagiku tidak remaja tapi juga belum pada masa dewasa. Walau, tua itu pasti dan dewasa itu pilihan. 20 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah jalan yang fana ini. Sebuah refleksi menuju kedewasaan sepantasnyalah aku ambil.

0 The New Stadium of Juventus

Kamis, 08 September 2011

Sumber

Sebuah langkah revolusi dirasa penting untuk meningkatkan prestise seseorang, termasuk sebuah klub yang telah memiliki dan memenangi semua trofi bergengsi sepakbola. Terlebih lagi klub yang selalu menjadi kekasih Italia (La Fidanzata D'Italia) ini pengoleksi scudetto (Piala Seria A Italia) terbanyak dengan jumlah 29, klub Italia pertama yang telah memakai bintang dua di dada jersey mereka. Juventus merupakan klub  raksasa sepakbola dunia yang malam ini akan mencatatkan sejarah penting sepakbola Italia dan dunia.

0 Maka, Meledaklah GBK

Rabu, 07 September 2011


Hei..

Sepakbola disukai oleh lintaskalangan dengan tanpa mengenal pembatasan apa pun. Banyak antusias yang membuat olahraga termasyur di dunia ini digandrungi, mulai dari klub kesayangan, ikut-ikutan pacar bahkan dikarenakan rivalitas antarkomunitas/daerah/negara.

Takdir dalam sepakbola tak jauh beda dengan cabang olahraga lainnya. Membawa suka cita meraih kemenangan. Tertunduk lesu karena kalah atau menggumam geram karena meraih hasil seri. So, ketiga takdir ini tentu berdampak luar-dalam bagi semua fragmen sepakbola (tim). 11 orang pemain memang bertanggungjawab kepada pelatih dan segenap official untuk mengeluarkan semua kemampuan agar kemenangan dan poin sempurna dapat diraih.

Sampai di situkah?

0 Meja Otak

Senin, 05 September 2011

Hei...

"Rugilah orang yang tidak bertemu minimal satu orang baru dalam satu hari"

Blog ini rasanya kusam banget kalo gak diapdet, sudah sekita 4 bulan ia didiemin sama pemiliknya yang kabur (nunjuk idung sendiri). Bukan karena gak kepengen ngapdet sih, tapi lebih kepada kondisi yang tidak memungkinkan. Pertama, di kampungku Tameran (12 km dari kota Bengkalis) belum terjamah provider Ax*s yang selama ini kugunakan untuk modem dan berinternetan ria di Semarang. Alhasil aku hanya bisa liat-liat fb ama twitter via hape. Kedua, kebersamaan dengan keluarga terkadang membuatku lupa dan malas menulis. haha, yang kedua ini patut untuk tidak ditiru sobat.

0 Asep Samboja dan Dekonstruksi Sejarah*

Rabu, 13 April 2011

Belum pernah kudengar nama ini sebelum akhirnya sebuah buku sampai ketangan, diberikan Adin, Direktur Hysteria untuk dibedah. Aku sempat mengeluh melihat buku tebal itu, bukan karena tidak suka membaca, tapi lebih dikarenakan siangnya aku baru membeli 5 buku baru—yang juga tidak tipis—yang sudah kuurutkan jadwal bacanya.

Urutan segera kuganti, buku ‘Asep Sambodja Menulis’ segera kubaca, sesuai tabiatku dalam membaca buku, tak pernah aku melompat dari bagian ke bagian, aku harus tahu bahkan dari kata pengantarnya sekali pun. Terbukti, kutemukan jawaban dari pertanyaan, “kenapa buku ini harus kubaca?”. Nama asing itu mulai ku kenal sebagai sosok berpandangan objektif terhadap sejarah dan melakukan kerja mulia agar supaya kebohongan di buku-buku sejarah yang menjadi doktrin dari generasi ke generasi dapat terkikis, sedikit demi sedikit. Aku juga baru tahu, tokoh yang baru kukenal itu sudah menutup pengabdiannya di dunia, khususnya perjuangan—belum selesai—mengoreksi fakta sejarah.


Generasi yang hidup pra-tragedi 1965-1966 adalah pendengar dongeng yang dihembuskan oleh rekaman-rekaman peristiwa. Apa jadinya ketika doktrinisasi menjadi bahan masakan yang tersantap habis tanpa ada yang mencegah dan menegah, untuk mengoreksi dan menyadarkan bahwa proses perpolitikan ketika itu mempunyai kekuatan yang sangat besar, bukan saja untuk membunuh manusia, tapi juga membunuh suara—media aspirasi.



Penulisan sejarah saat itu dapat dikatakan sebagai mediator untuk melengkapkan pembenaran terhadap perbuatan keji yang telah diperbuat. Generasi setelah tragedi disiapkan untuk ikut pada satu jalan yang telah diskenariokan, tak lain bertujuan agar tak banyak suara kritikan yang muncul, dan di masa depan, kekejian tersebut tetap bertahan menjadi kebenaran.

Secara umum, penggubahan fakta sejarah itu bisa dikatakan berhasil, jika melihat bagaimana pihak yang ‘dikutuk’ oleh ‘yang terkutuk’ hidup seperti sampah yang bau dan harus disingkirkan keberadaannya. PKI tidak sepenuhnya benar, tapi PKI tidak sepenuhnya salah, lalu penggubahan sejarah berhasil membuat PKI dilatenkan sebagai virus bangsa, dari generasi ke generasi.

Pembantaian massal yang terjadi pada tahun 1965 disebut sebagai tragedi terburuk yang pernah ada di peta sejarah Indonesia. Angka korban tewas tidak bisa disebutkan secara pasti, namun diperkirakan setidaknya ada setengah juta orang dibunuh. Anggota Gerwani (Gerakan Wanita Indonesia) mendapat hal serupa, bahkan selain dibunuh, mereka diperkosa. Seratusan ribu orang ditahan tanpa diadili secara jelas. Bahkan, keturunan PKI dari generasi ke generasi yang tidak telibat dan tahu menahu ikut dibebankan hukuman dengan pembunuhan karakter.

Asep Sambodja merekam dengan sangat baik polemik sastra terbesar yang pernah ada di arena kesusastraan Indonesia. Lekra (Lembaga Kebudayaan Rakyat) dengan moto ‘politik sebagai panglima’ ditentang oleh kelompok yang tergabung dalam Manikebu (Manifes Kebudayaan) dengan paham ‘humanisme universal’. Lekra yang dianggap bagian dari PKI dikecam dan ikut menjadi korban dalam tragedi ’65.

Hadiah Magsaysay yang diberikan kepada Pramodya Ananta Toer menjadi sasaran kritik dari penyair Manikebu, mereka memertanyakan keabsahan even tersebut karena menobatkan penyair Lekra yang dikecam dengan tindakan kekerasan dan pembakaran buku sebagai seorang yang patut dihormati di dunia sastra.
Tidak hanya membicarakan polemik seputar Lekra dan Manikebu, Asep Sambodja juga menulis tentang polemik antara Boemipoetra—jurnal sastra—dengan Goenawan Muhammad dan TUK (Teater Utan Kayu). Jurnal tersebut mengkritik keras GM dengan tuduhan sebagai media masuknya paham liberalisme dalam kebudayaan. Saut Situmorang adalah yang paling sering muncul dengan artikel-artikel dalam jurnal tersebut, menganggap ada sesuatu dibalik terpilihnya Ayu Utami sebagai pemenang sayembara novel IKJ dengan novel Saman. Mereka juga menolak adanya sastra kelamin.

Asep Sambodja yang juga hidup pra-tragedi ’65 rupanya tidak terkena doktrinisasi penguasa prihal kebenaran yang dihembuskan selama ini. Ia mengungkapkan, pembunuhan massal tersebut bisa saja karena keinginan besar Soeharto untuk merebut kekuasaan tertinggi. PKI adalah simpatisan Soekarno yang sangat mendukung paham Nasakom-nya, tentunya massa yang besar ini harus dikurangi agar jalan menuju kekuasaan semakin mudah.


Membaca buku ini, membawa kita pada perspektif lain sejarah, kita dibenturkan oleh pengetahuan umum dan kenyataan gamblang yang diungkapkan, bukan semata dongeng, namun berisikan kekuatan fakta tertulis.

Selamat jalan, Asep Sambodja



Peringatan

Jika rakyat pergi
Ketiika penguasa pidato
Kita harus hati-hati
Barangkali mereka putus asa

Kalau rakyat sembunyi
Dan berbisik-bisik
Ketika membicarakan masalahnya sendiri
Penguasa harus waspada dan belajar mendengar

Bila rakyat tidak berani mengeluh
Itu artinya sudah gawat
Dan bila omongan penguasa
Tidak boleh dibantah
Kebenaran pasti terancam

Apabila usul ditolak tanpa ditimbang
Suara dibungkam kritik dilarang tanpa alasan
Dituduh subversif dan mengganggu keamanan
Maka hanya ada satu kata: lawan!

Wiji Thukul
Solo, 1986



Ditulis oleh Qur’anul Hidayat Idris untuk acara bedah buku Asep Sambodja Menulis, yang diadakan komunitas Hysteria dan Dekase tanggal 12 April 2011

0 KOIN UNTUK SASTRA, SELAMATKAN PUSAT DOKUMENTASI SASTRA H.B JASSIN

Minggu, 20 Maret 2011


Kalangan pemerhati, pelaku, penikmat, akademisi bahkan seluruh warga negara Indonesia hendaknya harus tahu dan bertindak mengenai permasalahan kesusastraan—sejarah--ini, sejenak kita tinggalkan isu bom buku dan gempa Jepang yang sudah terlalu banyak peredaran beritanya. Bangsa hendaknya prihatin dengan salah satu harta karunnya yang diujung tanduk, jika tidak secepatnya kita selamatkan.

0 APA YANG KAU PIKIRKAN PIAZON?

Lucas Piazon di Olimpico Turin


Lucas Piazon, ‘wonderkid’ yang digadang-gadang menjadi suksesor Kaka gagal menjadi pemain Juventus? Ini sebuah fakta menyedihkan, terlebih di pertengahan musim 2010/2011 sang bocah telah ‘hampir’ menjadi pemain Juventus di usianya ke 18 di tahun 2011 nanti, bahkan dia sempat ke Turin untuk ikut berlatih di Vinovo dan menyatakan keinginan untuk berbaju hitam-putih. Apa yang kau pikirkan Piazon?

0 TOMADACHI DAY di FIB Undip

Jumat, 18 Maret 2011

Dua acara menarik hari ini sungguh menggoda. Pertama, presentasi PPAN (Pertukaran Pemuda Antar Negara) oleh Yoga Pratama yang diadakan oleh EDSA di gedung FIB, ruangan A.3.8 jam 13.30 WIB. Secara bersamaan di ruangan A.3.6 dan jam yang sama diadakan juga acara bulanan HMJ Sastra Jepang, Tomodachi Day. Sumpah, aku kebingungan mau ke acara yang mana.

0 Ada Hal yang Tidak Selalu Bisa Dijelaskan


Rahasia merupakan penyimpanan yang paling dalam, memasung sebagai realitas tubuh yang paling jenuh. Ketika apa yang terjadi dengan orang lain, ada titik dimana kita merasa waktu kurang menghampiri dengan segala muatannya.  Kerap kita merasa sedih dengan apa yang kita miliki dan menyerahkan semuanya pada airmata, karena sekali lagi. Beberapa hal tidak selalu bisa dijelaskan, bahkan oleh kita sendiri. Itulah rahasia.

0 AKU LINGUIS (YANG) NYASTRA

Kamis, 17 Maret 2011

Peminatan di Prodi Sastra Indonesia memang baru akan diambil di semester VI, namun aku sudah menentukan pilihan dari sekarang dan semoga pilihan ini adalah juga pilihan dari ALLAH SWT sebagai pilihan terbaik. Aku dari awal sudah merencakan akan mengambil peminatan Linguistik (kebahasaan) dari dua peminatan lainnya; sastra dan filologi. Anehnya, teman-temanku bakal kaget kalau kuutarakan niatku ini, karena memang selama ini yang lebih terang dari bakatku adalah sastra. Aku lantas bergembira, karena aku adalah Linguis yang Nyastra.

1 ARTI KARTU PERS BAGI (KAMI) WARTAWAN (KAMPUS)

Selasa, 15 Maret 2011
(foto sepertinya menyusul, sinyalku terlalu lemot, udah setengah jam nunggu nggak kelar-kelar..)

LPM Hayamwuruk mendapat undangan untuk meliput acara NGOBRAS (Ngobrol Bareng, Sante) yang diadakan oleh HMJ Perpustakaan, Fak. Ilmu Budaya, Undip. acara mirip seminar ini akan mengangkat pembahasaan tentang public speaking, mengundang Mbak Shinta dan Bu. Yeyen. Nama pertama merupakan pelaku dibidang public speaker, sebagai MC, penyiar radio, pengajar dan jurnalis.

0 Asam Pedas dalam Belanga Kata Alfikry Ilmi

Senin, 14 Maret 2011

Ada saatnya ketika saya terasuk oleh puisi sederhana. Tadi pagi aku menerima sebuah puisi yang di telentangkan kawanku Alfikry Ilmi di dinding FB. Pagi sekali, sebuah sajak pendek yang judulnya membuat perut  juga nalar puisiku bermain-main. Semoga saja besok FB tidak benar-benar ditutup ya, karena saya akan sangat merindukan momen seperti ini, dimana sebuah puisi mengajak bahkan memaksa untuk menuliskannya kembali dalam uraian sederhana.

0 Menghemah Budaya, menjamah sejarah

(barusan bongkar dokumen di laptop, ketemu sama tugas semester I tentang kunjungan ke Museum Ronggowarsitho. Cekidooot)



Ujian Filologi kurintangi dengan 85% kesuksesan, meninggalkan sejumput penyesalan yang tidak terelakkan, ya, targetku adalah perfect dan kalau penyakit mental menyeruak saat ujian, gugup, maka semua persiapan yang telah matangpun bisa terpatahkan. Filologi adalah ujian terakhir minggu ini karena esoknya hari sabtu, dan segala macam rencana untuk memulihkan tenaga telah kusiapkan, bangun tidur agak siang lalu internet-an.

0 KEPUTUSANKU SUDAH BULAT

Minggu, 13 Maret 2011

Gerimis di Dada Iping awalnya memang kuniatkan untuk menghiasi dinding blogku ini sebagai cerita bersambung yang dapat dinikmati setiap harinya. Tapi tiba-tiba aku merasa ‘galau’ dengan gampangnya cerita ini bisa di copy-paste. Akhirnya aku berniat untuk menjadikan ini sebuah novel utuh yang bakal kukerjakan satu bulanan penuh, lalu coba kukirimkan ke penerbit. So, konsekwensinya Gerimis di Dada Iping kuhentikan peredarannya di blog ini sampai waktu ia diterbitkan nanti (amin).

0 Gerimis di Dada Iping (Bag. 3)

Sabtu, 12 Maret 2011
(bagian 2, klik di sini)

“aku udah nggak punya pacar sekarang!” kubenam puntung rokok di asbak sampai sisa apinya padam. Dua teman di depanku sontak terdiam, menghentikan tawa.
“apa Ping?” Ocim menyodorkan telinga
“kami udah putus!” kuambil rokok di lantai lalu menyalakannya, mereka saling pandang.
“sama Iza?”
Kuhembuskan asap rokok itu melewati kedua wajah kedua temanku itu, mata mereka mengerjap. Suasana dihatiku kembali kusam. Iza kembali bercokol di kepalaku. Aku mencoba tenang dengan rokok yang terus kuhisap.

0 Gerimis di Dada Iping (Bag. 2)

Jumat, 11 Maret 2011
(bag. 1, klik di sini)


Sebelum mengenal Iza, kuhabiskan sebagian besar waktuku bersama kawan-kawan yang juga penggemar vespa, menggelandang kemanapun kami mau. Aku sering bolos kuliah karena malam bagi kami adalah siang, haram hukumnya terlelap. Kami bergiliran menyediakan kontrakan atau kosan sebagai tempat nongkrong, tak jarang pesta obrolan berakhir dengan segelas ciu. Rokok? Setiap ruangan bekas kami nongkrong adalah bau rokok, itu adalah nyawa yang lebih kami pilih daripada mengisi perut yang terbiasa kosong.

0 Gempa 8,9 Skala Richter Menghantam Jepang

kepanikan warga di Tokyo

Berita ini awalnya kuketahui dari status teman-teman di Facebook yang menyatakan telah terjadi gempa dahsyat yang berimbas Tsunami di Jepang. Aku langsung search di detik.com, benar saja disana sudah heboh pemberitaannya. Jepang memang kerap terkena gempa, meski mereka telah membangun sistem bangunan anti gempa, tampaknya tetap tidak sanggup melawan kekuatan alam.

0 Gerimis di Dada Iping (bag. 1)


IZA

Hatiku berdetak,
Kau mungkin ingin membantahnya, mana ada hati yang berdetak, mana ada hati yang menyerupai jantung. Namun, malam hari ini, aku merasakan dengan sesungguhnya hatiku berdetak, seperti saat aku ketakutan, cepat dan berirama kacau. aku mengendarai vespa bututku cepat, rasanya melayang entah kemana. Sempat aku takut kalau-kalau tanpa sadar aku telah menabrak kendaraan di depan dan masuk ke trotoar jalan.

0 DOWNLOAD YOUTUBE DOWNLOADER TERBARU 2011



Beberapa hari lalu aku sempat keheranan karena Youtube Downloader (ku) tidak bisa dipakai, menolak URL dari youtube, padahal ada video Efek Rumah Kaca "Di Udara" yang live di Metro TV  ingin aku unggah. Setelah kucoba beberapa kali, tetap tidak bisa. Haduuuuh, aku jadi gemes.