Sumber Gambar |
Masih ada tugas meresume materi Semantik Bahasa Indonesia yang harus dikumpulkan besok pagi, pukul 07.00 WIB. Penat, ya tubuhku bisa dibilang sedang lelah beberapa hari ini menghadapi tugas. Seminggu ini kegiatan di luar kuliah sangat padat dan menyita waktu. Belum lagi kalau ingat materi workshop yang belum kusiapkan untuk presentasi. Tapi, tugas tetaplah tugas sob! Aku tak bisa ujug-ujug menemui dosen dan dengan lugunya berkata. "Maaf Pak saya sedang lelah dengan tugas ini, jadi mohon saya diizinkan absen ya!" Reaksi si dosen mungin biasa saja, tapi reaksi pada hasil (baca: nilai) jelas sudah dapat ketebak dengan mudah.
Ada beberapa faktor yang membuat kita malas. Bisa jadi karena ada pengaruh masalah eksternal (luar) seperti masalah dengan keluarga, pacar, teman, dll atau juga masalah dari dalam diri sendiri, berupa kandasnya motivasi untuk bergegas dan menyelesaikan tugas yang telah diamanahkan. Solusinya? Cepat sadar saja resiko dari tidak membuat tugas tersebut. Ingat, sadar dalam artian mendalam, jadikan perenungan sampai rasa penat (baca: malas) terserap dalam pemikiran "seberapa pentingkah tugas itu dikerjakan?"
Kemalasan adalah penyakit. Ia muncul dan menyerang orang-orang yang lemah proteksi "hawa nafsu". Malas tentu adalah hal negatif yang secara eksplisit menyiratkan sesuatu yang menyenangkan. Nah, kesadaran akan hal ini menjadi penting untuk membangun tembok kesadaran tersebut.
Hm,
Okelah, semoga tugas bisa kuselesaikan segera
dan besok tidak tepar di tempat tidur.
Qur'anul Hidayat Idris
1 komentar:
Senin, Januari 18, 2016
Thanks for a wonderful share. Your article has proved your hard work and experience you have got in this field. Brilliant .i love it reading.
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!