6 LAPIS PUISI LA NOCHE DE LAS PALABRAS

Senin, 30 Januari 2012

21 Blogwalking yang Tersendat

Jumat, 27 Januari 2012

Hello bloggers

Stop dulu membiacarakan Afriani Susanti si pembunuh berdarah dingin, Pelarangan Jilbab di GTS, atau kemelut korupsi yang melibatkan Anas Urbaningrum. Yup! Kesemua berita itu memang kusempat-sempatkan ditengah jadwalku yang tiba-tiba padat seminggu ini--yang idealnya adalah masa libur semester. Well, biarkan aku si mahasiswa pengangguran ini bercerita tentang beberapa hal yang tak sempat kubagian kepada kalian, temans.

11 Anas Urbaningrum dan Elektabilitas Partai Demokrat


Kasus korupsi Wisma Atlet dan Hembalang tak ubah bola pingpong yang dioper ke sana kemari. Sejak Nazarudin menjadi tersangka atas kasus yang menyebabkan kerugian negara mencapai 6 triliun rupiah itu “berkicau”, banyak tokoh yang namanya diseret ke dalam arena permainan panjang nan berliku ini. Satu sosok yang paling menonjol adalah Ketua Umum Partai Demokrat yang notabene adalah kawan seperjuangan Nazarudin di PD, Anas Urbaningrum.

36 Gerakan Facebookers untuk Hukuman Mati Afriani Susanti

Kamis, 26 Januari 2012

Hanya membutuhkan waktu  singkat, kasus tabrakan yang melibatkan Afriani Susanti memunculkan banyak gerakan tuntutan. Reaksi paling dominan muncul di ruang-ruang media sosial seperti Facebook, Twitter, Blog, dsb. Namun, khusus untuk media sosial pertama, gerakan ini akan lebih mudah dilihat karena berbentuk grup. Para anggota grup yang sudah mencapai ribuan secara bebas dapat berekspresi lewat kata-kata mau pun gambar tersangka yang telah diedit sebagai bentuk kekecewaan.

23 Polemik: Pelarangan Mengenakan Jilbab di Geeta International School

Rabu, 25 Januari 2012

Hingar bingar kontroversi di negeri ini tak pernah ada habisnya. Belum selesai pengusutan kasus korupsi besar yang melibatkan banyak politisi, masalah dengan warna berbeda mencuat ke permukaan. Geeta International School (GTS) mengejutkan banyak orang karena membuat peraturan yang ‘menyinggung’ persoalan keberagamaan di negeri ini. Sekolah elit yang ada di Cirebon itu melarang siswinya mengenakan jilbab ketika di sekolah. Anehnya, GTS adalah sekolah umum yang mengharuskan adanya pembauran kultural mau pun kepercayaan di dalamnya.

21 Pantaskah Hukuman 6 Tahun untuk Afrianti Susanti?

Selasa, 24 Januari 2012



Sebuah tabrakan terjadi pada hari Minggu (22/01/12), pukul 11.12 WIB di Jln. M Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat. Mobil Daihatsu Xenia B 2479 XI yang dikendarai oleh Afrianti Susanti (29) menabrak penyeberang jalan yang baru selesai berolahraga. Korban tidak hanya berjumlah satu orang, melainkan 13 orang. Naas, 9 nyawa tak tertolong, sisanya mengalami luka-luka.

12 Pemain Sepakbola dan Suara Emas


(23/01/11) Pagi, aku berjalan-jalan di dunia maya dan menemukan sebuah link Youtube di sini. Aku langsung membuka link yang kudapat itu. jreng jreng. Aku langsung takjub mendengar sebuah tim sepakbola Italia, Juventus membawakan sebuah lagu Italia berjudul Il Mio Canto Libero. Semua orang mengenal Alessandro Del Pieo, Gianluigi Buffon, Pavel Nedved, Edgar Davids, Ferrara, dkk. sebagai pengolah kulit bundar di lapangan sepakbola. Tapi, tak disangka-sangka mereka bisa menyanyi dalam artian yang sesungguhnya, enak di dengar, dan suara mereka tidak membuat kuping error.

32 Potret Musik Indonesia Masa Kini



Aku bukanlah seorang pengamat musik, juga bukanlah seorang pemain musik atau seorang penyanyi yang mampu menghibur banyak orang. Posisiku hanyalah sebagai seorang penikmat musik. Aku adalah objek dari musik yang seketika bisa bertindak sebagai subjek yang menilai. Musik tidak dibuat untuk musik itu sendiri bukan? Keberadaan penikmatlah yang membuat musik itu ada secara objektif. Lalu, berbicara masalah objektif kita kembali terbentur masalah zaman. Namun, jangan lupakan bahwa persoalan kualitas itu juga mempersoalkan masalah "ketahanan", "keberlangsungan", dan "citra" yang tebangun.

20 Menahan Bulan dalam Dompet (Cerbung)

Senin, 23 Januari 2012
Sumber Gambar

--Saya post ulang karena eksperimen kolom komen baru yang gagal membuat beberapa komentar hilang. Sekarang sudah normal kembali. Silakan menikmati--


Menahan Bulan dalam Dompet
Seorang pemuda berlari tergesa menuju sebuah ruangan. Setelah melepas sepatunya ia langsung masuk dan duduk diantara empat pemuda lain yang sudah membentuk lingkaran. Ia mengelap keringat yang mulai mencuat di dahinya dengan sapuan punggung tangan. Setelah nafasnya agak teratur, ia langsung merogoh saku bagian depan celana jeannya. Tak berapa lama, tangannya berhenti, sepertinya sudah menemukan apa yang ia cari. Ia mengeluarkan secarik kertas terlipat kecil berwarna putih.

20 Kataku #1

Minggu, 22 Januari 2012
Sumber Gambar

23 Datanglah ke Rumah Puisiku

Sabtu, 21 Januari 2012

Halo Bloggers!

Aku itu orangnya suka ikut-ikutan (yang baik tentu). Ada orang nulis puisi, coba ikutan nulis, termasuk blog ini yang berisi cerita-cerita kehidupan dan karya prosaku. Yup, setelah belajar puisi dari SD, aku mulai sadar bahwa puisi merupakan permainan kata pada tingkatan tertinggi. Jika prosa berusaha membuat runut sebuah rentetan kejadian sampai beratus-ratus halaman. Puisi lain lagi, karya sastra ini berusaha sedapat mungkin memendekkan dunia ide, cerita, dan retorika dalam bahasa yang "dipermainkan" dengan gaya tuturan khas.

20 Award Pertama dari Astian


#lemparmercon
haha belakangan memang aku suka lempar mercon kalo liat kawan-kawan blogger dapat award. Ikut seneng gitu, hahaha. Nah, dua hari yang lalu akhirnya award itu tiba juga pada beta (Papua mode on). Nih nama awardnya "The Seven Shadow". Idiih, dengernya kaya jurus-jurus kungfu gimana gitu, wkwk. Yup, award ini menurutku lumayan untuk semakin mengakrabkan para blogger.

18 Romantisme Keli

Jumat, 20 Januari 2012
Sumber Gambar

14 tahun yang lalu, saat umurku 6 tahun. Ada sebuah ingatan yang menyembul tiba-tiba kemaren. Mengajakku berseluncur kembali pada rentetan katalog ingatan dan memeriksa setiap judulnya. Kutemukan satu judul yang ingin sekali kuceritakan padamu, ingatan bersama Bapak yang ternyata masih jelas sekali. Bahkan, aku seperti menonton sebuah video rekaman, melihat kembali tingkah masa kecilku, Bapak, Emak, dan tiga orang kakak yang memperhatikan hal-hal kecil di kehidupanku sampai sekarang.

24 Buku dan Tangan yang Gemetar

Kamis, 19 Januari 2012
Buku Kapitalisme: Perspektif Sosio Historis, Jazz, Parfum, dan Insiden, Kapitalisme Rakyat, dan Matinya Seorang Penari Telanjang digabung menggunakan Photoscape
Juang 1

Rabu (11/01/12) aku, Achmad, mas Erwin, dan Nanic--manusia galau yang sedang kemaruk buku--memesan buku-buku lawas dari penjualan toko buku online. Setelah beberapa jam melototin layar laptop sambil memilih buku-buku yang ada di daftar penjualan. Akhirnya kami mengikrarkan sebelas buku yang akan kami pesan; aku 4 buku, Achmad 2 buku, mas Erwin 3 buku, dan Nanic 2 buku.

37 Perang Otak: Einstein Vs Mr. Bean

Rabu, 18 Januari 2012
Gambar Einstein dan Mr. Bean digabung menggunakan Photoscape

Tadi siang aku menemukan sebuah joke  yang lucu sekaligus cukup cerdas menyimpan "petuah" di dalamnya. Joke itu kudapatkan di sini, Oke langsung saja kita simak di bawah ini. Eittss, tapi ada syaratnya, yang sudah pernah membaca joke ini dilarang protes (anggap aja baru nemu, gimana pun caranya #maksa).. hahaha...

34 Diary Buat Si Kecil

Selasa, 17 Januari 2012
Sumber Gambar

Sewaktu kecil kita tentu melewati hari-hari menyenangkan tanpa beban. Bermain, tertawa, jalan-jalan, tidur siang, minum susu, bahkan ketika menangis pun merupakan perjalanan dramatis yang tidak mungkin untuk diulang lagi saat kita sampai ke tahap psikologis di atasnya. Otak kita mampu mengingat--itu pun secara samar--saat berumur mulai dari 3 tahunan, namun dibawah umur tersebut sangat jarang sekali atau bisa dikatakan tidak ada kejadian yang kita ingat saat beranjak besar. Gerakan dan sikap yang kita lakukan dibawah "umur ingatan" itu lebih kepada insting meniru dan stimulasi lingkungan. Jadi, sekeras apa pun membongkar ingatan, kita akan gagal menemukan serpihan kenangan masa-masa itu.

Yang terjadi ketika kita beranjak remaja, dewasa, lalu tua adalah keinginan melengkapi ingatan kehidupan pribadi walau pun hanya serpihan-serpihannya. Caranya? Tentu dengan koleksi foto atau pun cerita dari orang yang menjadi saksi hidup perkembangan masa kanak-kanak kita. Tapi, hal ini sedikit sulit dilakukan bagi kelahiran di tahun 90-an ke bawah. Hal ini berhubungan dengan fasilitas pemotretan (kamera) yang masih bernilai ekslusif dan tidak bisa digunakan semua orang, juga masih berbiaya mahal.

40 Berapa Berat Kandungan di Perutmu, Bu?

Senin, 16 Januari 2012
Sumber Gambar

Selesai UAS Kapita Selekta Bahasa Indonesia di ruang yang ACnya kelebihan power (haha apalah istilahnya) aku menuju kajur (kantor jurusan) untuk menanyakan batas terakhir pembayaran biaya SP (Semester Pendek). Sebenarnya aku sudah berniat untuk membatalkan SP Bahasa Belanda 1 yang sudah kudaftarkan. Bukan karena malas, tapi lebih dikarenakan niatan awalku yang ingin mengambil SP lebih dari satu matkul. Sial, kuota untuk beberapa mata kuliah yang kebetulan nilaiku C (ciiee pake istilah kebetulan haha) tidak masuk dalam jadwal SP, juga tidak memenuhi kuota 15 mahasiswa.

"Mbk, pembayaran SPnya terakhir kapan?" tanyaku ke Mbk Sari, pegawai kajur. Setelah melihatku dengan wajah yang sedikit heran ia menjawab. "Wah, sepertinya gak bisa lagi tuh, udah ditutup kemaren!"

16 Ujian Telat Finish

Sumber Gambar

Hari ini, tepatnya jam 09.45 nanti aku akan menghadapi UAS (Ujian Akhir Semester) terakhir. Beberapa temanku sudah selesai beberapa hari yang lalu sehingga mereka bisa "plesiran" atau pun pulang (yang terakhir ini bikin shock!. Nah, ujian terakhir ini juga aneh banget. Bagaimana tidak, jarak antara ujian sebelumnya itu terhitung lama banget, 12 ke 16 Januari. Jadinya udah kesrimpet perasaan kalau udah liburan. #kacau

Ujian itu adalah (jreng jreng) Kapita Selekta Bahasa Indonesia, bagaimana nggak ngegemesin, itu tuh termasuk matkul (mata kuliah) yang ribet karena berada di 2 semester atasku (baca: 7). Ibaratnya ikut matkul itu seperti bayi yang belum siap diajarin jalan udah disuruh lari. Tapi mau bagaimana lagi, stok matkul semester 5 sudah habis, sayang kan kalau sisa 2 SKS, jadinya ya ujung-ujungnya kerepotan.

Nah, efeknya nih kalau udah berasa liburan kaya begini tuh rasanya jadi malas belajar, apalagi lihat teman-teman yang sudah selesai #mimisan. Ini saja belum buka catatan sama sekali. Aduh, tapi ya harus dihadapi, MAU TIDAK MAU!

Ayo blogger kasi semangat dong.. #ngancempakepisaudapur

haha... (tutup blog sejenak+buka materi+UJIAN+FREEEEEEEEEE)


QHI

2 Bianconeri Malam Ini

Minggu, 15 Januari 2012
Sumber Gambar

Sambil melihat layar laptop yang telah menyala lama. Gemericik bunyi hujan jatuh di atas atap terus mengganggu. Tidak dalam artian aku tidak suka hujan malam ini. Hanya saja, aku ada agenda yang sepertinya sulit kutahan walau pun hujan menderas. Memang, telah kupersiapkan jas hujan dan seperangkat pakaian tebal, tapi aku tetap berharap tidak terjadi hujan deras atau hanya gerimis saja.

Malam ini Juventus akan bertanding melawan Cagliari di Juventus Stadium. Seperti diketahui sodara-sodara aku sulit untuk tidak menonton pertandingan La Vecchia Signora. Kenapa harus keluar? Ya, pertandingan prime time (dibawah pukul 00.00 WIB) tidak disiarkan oleh stasiun televisi berlambang ikan terbang. Jadinya, Juventini mengadakan nonbar (nonton bareng). Di Semarang sendiri, nonbar diadakan di jln. Gadjah Mada (dekat Simpang Lima). Kosku di Tembalang, jadilah untuk menuju ke lokasi butuh sekitar 20 menit (50 km/jam).

Memang, nonbar lebih seru daripada nonton sendiri di kostan. Di sana aku bisa ngumpul dengan banyak Juventini lain. Juga, kemeriahannya bakal berlipat ganda. Belum lagi ada pemandu untuk bernyanyi dan melantunkan yel-yel.

Oh ya, pertandingan dimulai pukul 21.30 WIB. Jadi 20 menit lagi aku harus siap-siap..
Doakan lancar ya.. juga, semoga Juventus menang.
Forza La Fidanzata D'Italia.


QHI

3 Postingan Sebelum Tidur

Sumber Gambar

Malam yang indah, sepertinya. Oh, atau deretan malam ke pagi yang indah. Apa pun itu, aku telah melewati perjalanan malam ke pagi dengan tak tidur. Bukan aku bangga lho, tapi entah kenapa aku sedikit tidak menyesal karena ada hasil yang kudapatkan. Ya, aku bisa melanjutkan beberapa rencana yang belum sempat kuselesaikan. Melanjutkan rencana sebagai langkai realisasi sama dengan cara melanjutkan hidup.

Mari berkaca pada keheningan malam
Mari melihat diri di kebeningan pagi

Selamat pagi, mataku sudah kusut..
dan, sepertinya saatnya tidur.

Semoga hari kalian menyenangkan ya..


QHI

4 Album Instrumental Peterpan

Sabtu, 14 Januari 2012


Tak dapat dipungkiri, Peterpan tetaplah sebuah band besar dan fenomenal di Indonesia. Ketenaran itu bukanlah sekadar isapan jempol belaka, melainkan berbanding lurus dengan kualitas yang mereka tampilkan. Sudah 3 tahun lebih band yang diawaki Ariel, Uki, Lukman, Reza, dan David--personil baru--ini seolah hilang di panggung-panggung musik. Banyak orang mungkin sudah tahu sebabnya, tak lepas dari kasus yang menimpa sang vokalis (Ariel) yang harus "menginap" di ruang tahanan.

Bubarkah mereka? Pertanyaan ini wajar saja dilontarkan setelah melihat betapa mudahnya sebuah band bubar atau berganti personil ketika salah satu awaknya tertimpa masalah berat. Fenomena itu nyatanya tidak terjadi di tubuh Peterpan dan manajemennya. Keempat personil yang lain rela menunggu sampai Ariel bebas. Jika mau bukti, berkunjunglah ke official fans page mereka, tidak ada perubahan atas euforia Sahabat Peterpan maupun tidak ditemukan berita miring akan keruntuhan mereka.

2 Dua Pasang Mata Hujan

Jumat, 13 Januari 2012
Sumber Gambar

Wanita itu berdiri resah di depan jendela rumahnya. Ia menyentuh kaca yang lembab oleh tempias. Ia menggigit bibir. Tampilannya begitu cantik dengan kaos berwarna biru muda yang ia gantungkan di atas celana jeans  warna hitam. Rambut hitam sebahunya melambai ke belakang terkena hembusan angin yang masuk dari celah jendela. Ia menunggu, sampai hujan itu reda.

Kebiasaan itu sudah hampir 2 tahun hinggap dalam hari-harinya. Ini bulan Januari, apalagi. Hujan selalu hadir hampir di setiap waktu, kadang deras atau hanya tetesan kecil yang melembabkan jalan dan atap rumah. Sudah kali ketiga waktu hujan lelaki itu tak hadir di jalan depan rumahnya. Oh ya, aku lupa cerita, wanita itu punya alasan, yang setidaknya pantas dan wajar bagi dirinya. Awal September 2009, kala itu hujan begitu deras mengguyur sore yang redup. Ia menemui hujan kala itu, bergegas turun dari kamarnya di lantai dua melihat langsung percikan air yang bunyi jatuhnya memenuhi ruang pendengaran. Ia menatap lewat jendela, persis seperti yang sekarang ia lakukan.

Tiba-tiba ia melihat seorang pria berpayung berhenti di pinggiran jalan, membentuk sudut penglihatan yang menjurus padanya. Ah, tidak hanya itu, tapi tepat pada kedua matanya. Raut muka pria itu datar sekali, tapi matanya tak lepas menatap kedua bola matan wanita yang kini terpaku, diam. Sekitar lima belas detik momen itu berlangsung, pria itu sekejap menghilang dari batas pandang karena tertutup deretan pagar rumah. Wanita itu gusar, ia melihat ke kiri dan ke kanan memastikan keberadaan sosok pria tersebut. Ia tak menemui apa-apa. Tapi entah keyakinan dari mana muncul di benaknya bahwa pria itu masih mengintipnya dari luar.

Wanita itu keluar rumah, menikmati ketiadaan di bawah guyuran hujan.

Ia berharap kali keempat hujan pada sore hari itu pria yang ditungguinya muncul kembali. Ada kerinduan menyengatnya pada sosok yang tak pernah mengajaknya berkenalan itu. Oh, tidak, wanita itu meyakini mereka sudah saling kenal, lewat tatapan di kala air membatasi ruang pandang mereka. Ia tahu setiap kali Ia keluar berlari menerobos hujan, sosok itu sudah hilang dan Ia hanya mendapati jalanan kosong. Atau, beberapa orang yang kebetulan lewat meliriknya dengan tatapan heran. Mungkin orang-orang itu bergumam dalam hati, "Dasar wanita aneh!"

Tapi, wanita itu lebih senang dibilang aneh daripada harus menerima kenyataan kalau pria itu tidak akan pernah hadir lagi di matanya. Ia menggigit bibirnya, gusar!



Semarang, 13 Januari 2012
Qur'anul Hidayat Idris

0 Senyum Sampan

Kamis, 12 Januari 2012
Sumber Gambar

Lelaki itu menatap lautan dengan wajah takjub, bersatunya biru langit dengan deburan ombak yang kian tinggi, juga hembusan angin yang membawa beberapa kabar musim. Ia menatap ke bawah, seorang bocah permpuan bermata rembulan menyuruk di selengkangannya. Dengan susah payah wajah kecil itu mendongak melihatnya, sebuah senyum melengkung seperti sampan. Ia tak tahu apa yang sedang dipikirkan ayahnya, ia hanya tahu ayahnya akan melaut dan siap membelinya sepatu berwarna biru yang sudah lama ia idamkan.

bocah perempuan itu diangkatnya dengan senyum yang terpaksa rekah. Ya, ia tak kuasa memberi seberkas kerisauan pada anaknya yang belum saatnya mengerti urusan meyambung hidup. Bocah berumur 5 tahun itu ia julang tinggi-tinggi ke atas, wajahnya lugunya menyembulkan kengerian bercampur senang.

"Sepatunya Bah!" leher lelaki itu dipeluk oleh sepasang tangan mungil. Saat wajah anaknya menatap belakang, wajahnya kembali menyiratkan kerisauan, terlebih karena "gugatan janji" yang baru didengarnya. Ia sudah terlalu banyak beralasan. Tapi, ia bagian dari anak-anak sungai yang telah lekat dengan kerasnya hidup dan hantaman ombak.
"Iya, nanti Abah belikan kalau sudah pulang!" nada suaranya terdengar jelas dibuat optimis.
"Belikan permen yang banyak warna itu juga Bah!"
"Iya, Abah belikan!" bocah itu ia turunkan, matanya terlihat semakin bercahaya karena harapan yang ditanamkan dalam tubuhnya. Tapi, ia tak lepas memandang wajah si ayah yang kulitnya sudah legam oleh terik matahari. "Sana, balik ke rumah!" Ia mendorong pelan tubuh anaknya yang seketika langsung berlari riang menuju arah rumah kecil mereka.

Musim telah membawa harapan itu jauh ke tengah lautan. Sebagai lelaki laut, gelagat buruk cuaca telah diendusnya, lewat angin dan kabar yang disampaikan penunggu laut. Tapi ternyata keadaan lebih berkuasa dari keharusan. Ia bertaruh demi sepotong senyum berbentuk sampan anaknya, yang belum bisa ia jelaskan tentang musim dan segala pancaroba.

Di kepalanya hanya tergambar sebuah sepatu kecil biru dan setangkai permen warna-warni. Ia pun kini berlayar membawa sisa keyakinan.


Semarang, 12 Januari 2012
Qur'anul Hidayat Idris

3 Menggapai Cita dengan Koneksi Internet Juara!

Minggu, 08 Januari 2012
Sumber Gambar


Waktu semakin cepat berlalu, tak terasa sekarang aku sudah menginjak di tahun 2012. Perasaanku campur aduk, senang dan sedih. Senang karena waktu perkuliahanku jadi semakin ujung, namun sedih karena semakin tua dan banyak hal yang tak bisa kuraih di tahun 2011. Aku tak perlu terlalu lama merenung, yang harus aku lakukan adalah kembali menyusun rencana di tahun yang baru ini, sebuah “resolusi juara” tentunya!

Aku menargetkan di tahun ini bisa mengelola blog pribadi secara lebih baik dan mengikuti berbagai lomba penulisan yang semakin marak di dunia maya. Untuk memudahkan perwujudan resolusiku ini, aku membutuhkan internet sebagai medium yang sangat penting. Aku tidak mungkin setiap hari harus ke warnet untuk mengelola blog atau mencari informasi lomba. Di samping itu, ke warnet tidaklah efektif, selain mengeluarkan banyak uang, juga tidak bisa leluasa browsing karena keterbatasan ruang dan waktu.
Sumber Gambar

Aku harus cermat memilih penyedia layanan internet berlangganan. Bukan hanya karena harga tapi kecepatan dan kestabilan koneksi menjadi hal yang penting. Aku ingin tahun ini berlangganan Speedy karena merasa tidak puas dengan penyedia sebelumnya. Beberapa teman yang sudah menggunakan Speedy menjawab positif pertanyaanku tentang pengalaman mereka memakai produk ini. Mereka merasa puas dengan kecepatan dan kestabilan Speedy yang terbukti tidak semata memberikan janji.
Sumber Gambar

Setelah koneksiku lancar dan tentu saja unlimited, aku tentu bisa meng-update  blogku kapan saja saat ada ide menulis, baik pagi, siang, malam, atau pun subuh. Blogku akan terurus dengan baik dan aku bisa berbagi pengalaman dan ide kepada para pembaca blog lainnya. Oh ya! Aku juga selama ini sering blogwalking, sebuah rutinitas blogger mengunjungi blog-blog lainnya. Dengan koneksi internet lancar, aku bisa berlama-lama melakukan kegiatan ini.
Sumber Gambar

Begitu pun dengan keinginanku mengikuti berbagai lomba menulis di internet. Kapanpun aku  bisa mencari informasi lomba dan menanyakan seputar lomba kepada panitianya. Selain itu, selama ini aku selalu kesulitan ketika mengirim e-mail karena proses attachtment file yang sering error dan pengiriman yang lama, sehingga menghambatku dalam mengikuti sebuah lomba. Dengan internet yang lancar, aku tak kesulitan lagi mengirimkan e-mail.

Tidak ada timeline khusus setiap bulannya, namun aku harus disiplin mengikuti jadwalku, seperti:

  • ·         Minimal memposting di blog satu hari sekali,
  • ·         Minimal mengikuti 5 lomba menulis dalam sebulan,
  • ·         Melakukan blogwalking minimal 2 jam dalam sehari,
  • ·         Mengevaluasi hasil setiap akhir bulan.


Aku berharap apa yang kutulis di atas bisa kuwujudkan segera!
Bravo Speedy!

Sumber Gambar


Qur'anul Hidayat Idris

0 arrrrrrkh

Senin, 02 Januari 2012
Beberapa hari ini aku (agak) intens menulis. Tapi lagi-lagi malam ini ada gangguan.

TUGAS

:(