sumber |
20 tahun yang lalu aku menangis ketika keluar dari perut mak. Kini, aku melihat berupa hujan dari langit semarang mengiringi sampainya waktu pada umurku. Kepala dua, begitu orang sering menyebut jika tahun umur mencapai persepuluhan. Umur segini bagiku tidak remaja tapi juga belum pada masa dewasa. Walau, tua itu pasti dan dewasa itu pilihan. 20 tahun bukanlah waktu yang singkat bagi sebuah jalan yang fana ini. Sebuah refleksi menuju kedewasaan sepantasnyalah aku ambil.
Boleh kubilang, setelah ulang tahunku yang ke-8 tahun tidak ada lagi yang lebih spesial. Aku adalah anak bungsu dari 4 adik beradik. Ketiga kakakku semuanya perempuan. Jarakku dengan kakak nomor 3 adalah 6 tahun. Jadi, bagi kakakku kelahiranku adalah sesuatu yang sudah disadarinya. (jujur) aku amat dimanjakan oleh anggota keluarga. Setiap hari ulang tahunku dirayakan sampai umurku 8 tahun. Kakakku begitu sibuk menyiapkan segala sesuatunya; kue, hiasan, undangan, dll.
Aku dihadiahi piano kecil oleh abang iparku. Aku memakai baju yang bagus. Aku meniup lilin.
Setelah itu hari ulang tahunku biasa saja. Ucapan dan Salaman sudah cukup bagiku untuk menandakan bahwa aku tidak sedang sendiri. Ada teman-teman yang selalu ada, menjadi bagian dari kisah telenovela kehidupanku.
Tahun ini sebagai seorang yang menjomblo sudah bisa kutebak gimana alur hari ini sebagai hari ulang tahunku. Malam harinya aku hanya sibuk mendengar bunyi hujan yang lama tak turun di kota ini. Tidak akan ada seseorang yang datang secara spesial tentunya, lewat sms atau telpon. Aku senantiasa tahu bahwa hujan adalah teman, dan sudah sewajarnya seorang teman diajak berbagi.
Benar adanya. Besok pagi ketika bangun tidur dan melihat sms aku mendapat beberapa sms ucapan selamat ulang tahun. Satu sms yang bikin aku terharu ketika membaca sms Faisal, teman SMP dan SMA ku yang begitu dekat denganku.
Hbd yat...
Moga pnjg umur,sht selalu..
Semoga kita bisa bersahabat
selamanya..
Kawan, kalimat terakhir itu begitu menggemparkan bathinku. Betapa kami telah melewati masa persahabatan yang lama dan kini hanya bertemu satu tahun sekali. Kata itu, menyiratkan bahwa kami akan berusaha merajut persahabatan ini. Selamanya.
Sampai di kampus. Aku mendapat banyak cinta dari Sasongo Undip.
Sampai di kantor LPM Hayamwuruk. Aku mendapat banyak senyuman.
Sampai di kos. Aku mendapat banyak sekali ucapan di FB.
Suatu saat. Ketika aku bangun di hari ulang tahunku, tentu sebuah kecupan akan kudapatkan dari seorang wanita yang halal untuk memberiku kecupan. Cinta.
Qur'anul Hidayat Idris
0 komentar:
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!