 |
| sumber |
Seminggu ini kegiatanku begitu padat (bukan sok sibuk sob!), ini serius! Seminggu sebelumnya, aku harus mengejar dedlen terbut Hawe Buletin edisi November, kali ini tidak sekedar meliput acara, tapi liputan investigatif. Kalau kalian pernah ikut komunitas atau bekerja di ranah jurnalistik pasti tahu. Membuat berita investigatif taklah mudah, bahkan menguras banyak energi. Untuk menjadi layak terbit, kau harus melakukan teknik cover both side yang mumpuni, kalau tidak beritamu layak pula dicaci maki--dalam artian tak berkualitas.
cover both side mengharuskan jurnalis berbuat perimbangan pada data--wawancara, referensi, dll--yang telah didapat. Teknik ini digunakan agar konten berita tidak berbau subjektifitas dan mengandung fakta yang lemah. Contoh sederhana, semisal ada kasus pencurian di wilayah A. Jurnalis tidak boleh hanya memercayai kronologis atau keterangan saksi 1 (korban), tapi juga harus mencari saksi 2 (orang yang menyaksikan) dan keterangan 3 (kepolisian). Urutan ini bisa terus bertambah sesuai dengan tingkat kepelikan kasus. Tindak perimbangan data ini akan membuat berita dapat dilihat dari berbagai sisi sudut pandang.
Teknik kugunakan untuk liputan investigatif kali ini, dan hasilnya cukup memuaskan. Menurut beberapa sumber yang kudengar oleh objek beritanya sendiri hasil liputan ini diakui sudah mewakili pemberitaan apa adanya di lapangan. Alhamdulillah yah, sesuatu!
Satu hari setelah buletin terbit, aku harus menghadapi Kongres Mahasiswa bersama kawan-kawan pengelola LPM Hayamwuruk lainnya. Tidaklah sederhana kawan, selain harus menghadapi debat intelektualitas, kami juga harus menghadapi "sinisme" dan "adu menjatuhkan" yang walau memuakkan tetap harus dihadapi. Kongres berlangsung 3 hari dari pukul 7 sampai 10 malam. Sungguh terlalu bukan?
Maka, jangan kaget jika dua hari belakangan aku tidur sampai pukul 10 pagi, mau tidak mau agar tak kehilangan kesadaran!
hari ini
di kantor redaksi
-QHI
0 komentar:
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!