Datanglah ke Rumah Puisiku

Halo Bloggers!

Aku itu orangnya suka ikut-ikutan (yang baik tentu). Ada orang nulis puisi, coba ikutan nulis, termasuk blog ini yang berisi cerita-cerita kehidupan dan karya prosaku. Yup, setelah belajar puisi dari SD, aku mulai sadar bahwa puisi merupakan permainan kata pada tingkatan tertinggi. Jika prosa berusaha membuat runut sebuah rentetan kejadian sampai beratus-ratus halaman. Puisi lain lagi, karya sastra ini berusaha sedapat mungkin memendekkan dunia ide, cerita, dan retorika dalam bahasa yang "dipermainkan" dengan gaya tuturan khas.


Aku mengumpamakannya seperti kantong Doraemon yang walau pun kecil tampak luarnya, namun menyimpan kompleksitas yang luar biasa. Sah-sah saja jika saat membaca sebuah puisi kita tidak begitu dapat menangkap makna secara konkret. Tapi, sadarkah kalau ada "nilai rasa" dan bentuk ekspresi yang kita terima dan itu meresap lebih dalam dari sekadar "mengerti".

(cukup cerita tentang puisi, hehe)

Nah, setahun yang lalu aku membuat sebuah blog yang khusus kujadikan sebagai "rumah puisi" bagi karya-karyaku. Kenapa tidak digabung dalam k3 saja? Jawabannya simpel, aku ingin puisi-puisiku punya rumah sendiri dan punya kehidupan pribadinya (nyeleneh.com). Selama hampir dua hari aku mengutak-atik konstruksi bangunan rumah tersebut, hasilnya dapat kawan lihat pada gambar di atas.

Aku sungguh suka dengan template tersebut. Kebetulan puisi-puisiku lahir di waktu malam maka sebagai latarnya adalah warna hitam (warna malam). Di headernya terdapat sebuah pohon rindang yang jadi rumah bagi burung-burung. Tentu saja, malam tak akan lengkap tanpa bulan yang menyuruk tapi tetap bersinar di balik awan (bukan judul lagu, wkwk). Sekali lagi kukatakan, aku begitu suka rumah puisiku itu.

Puisiku masihlah karya sederhana. Tapi apa salahnya bukan kalau aku sebagai "induk" menghargai "anak-anakku"? Siapa lagi yang akan mengurus mereka kalau bukan kita yang membuatnya? Pada foto di bawah ini, aku tunjukkan 2 buah puisiku. (klik gambar untuk memperbesar)

Postingan ini kumaksudkan agar persahabatanku dengan blogger semua di sini tidak terputus, jadi kita bisa berinteraksi di rumah puisiku itu. Jika berkenan, setelah masuk ke blog keduaku itu, silakan mem-follow, nanti daftar follower secepatnya kufolback agar masuk ke blog reader. Aku harap kalian senang ke sana. Klik link berwarna biru di bawah ini

Telaga Sastra QHI

Terima kasih
semoga persahabatan ini selalu membawa keindahan dan keberkahan

salam QHI

Related Posts by Categories

catatan kampoeng-ku

• "Rusuh" itu Hangat
• Lakon
• I am Still Alive, Bloggers
• Membilang Waktu, Menghitung Mundur Usia
• Blogwalking yang Tersendat
• Pantaskah Hukuman 6 Tahun untuk Afrianti Susanti?
• Kataku #1
• Award Pertama dari Astian
• Romantisme Keli
• Buku dan Tangan yang Gemetar
• Perang Otak: Einstein Vs Mr. Bean
• Diary Buat Si Kecil
• Berapa Berat Kandungan di Perutmu, Bu?
• Ujian Telat Finish
• Bianconeri Malam Ini
• Postingan Sebelum Tidur
• Album Instrumental Peterpan
• arrrrrrkh
• Jika Ingin Dibaca, Membacalah!
• Bubur Ayam
• Pentingnya Penerang
• Kamar dan Sekardus Ide
• Hari Minggu
• Menyelesaikan Tulisan Jauh Lebih Sulit dari Memulainya