Menyelesaikan Tulisan Jauh Lebih Sulit dari Memulainya

Minggu, 11 Desember 2011
Share this history on :
Sumber Gambar

Banyak ide berguguran di atas kepala. Tentang kehangatan, daun, buku, tidur, wanita, pertikaian, politik, dan segala hiruk pikuk imajinatif. Itu tentu saja bisa dimulai kapan pun, tapi yang selalu menjadi persoalan bagiku adalah terus melanjutkannya dan meuliskannya hingga selesai. Banyak karena karena yang menjadi alasan, yang terkuat adalah kemalasan (sebenarnya!) bukan kemandegan ide. Sebuah ide merupakan kerja intelektual, jadi siapa yang salah jika ia tak mengalir baik karena dimampetkan oleh pengarangnya sendiri dengan ditunda-tunda. Salah siapa jika ide itu hilang karena dilupakan oleh pengarangnya dengan sebelumnya tak mencatat dalam sebuah kerangka. Salah siapa jika itu bertahun-tahun hanya menjadi cita-cita di dalam folder komputer karena pengarangnya sudah berpindah ke lain ide, dan besok pindah lagi ke lain ide.

Perlu ketekunan dalam menulis, tentu saja secara idealis. Namun, inilah yang mejadi masalahku atau mungkin masalah sebagian penulis yang belum menemukan ritme lainnya. Ide-ide jadi semacam sampah yang dibuang-buang, untunglah jika masih sampah yang bisa tercium busuknya, ini sampah yang diperam dalam kepala tak keluar-keluar sampai mati.

Solusinya? Putar balik ketidakbenaran di atas.
Itu!


QHI

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!