KAMU PAKE CD NGGAK?

Selasa, 23 Maret 2010
Share this history on :
(cerita ini Cuma legenda konyol yang fiktif semata, tokoh-tokohnya antara ada dan tiada, dan maaf kalau ada merek yang kesebut. Bagi yang merasa memiliki kesamaan nama. BERHATI-HATILAH)

KAMU PAKE CD NGGAK?

Bayu mengepel keringat sebesar labu yang sudah berserakan di jidatnya yang bulat, emang kota ini seperti menanak orang-orang dalam sebuah mancooker. wajahnya keliatan lega, sedikit bebas, mungkin saja ini dikarenakan kemuakannya kuliah hari itu selesai sudah. ia berdiri tepat di depan teras kelas yang sedang disesaki mata-mata kelaparan. Ya, mahasiswa memang konsumtif, tak salah kalau W.M Bu Nardi kelihatan semakin gendut.
"Rames ya Bu!!"
"Bu, es tehnya belum, udah keriting ni tenggorokan"
"sampun, piro Bu?"
tak kurang seperti itulah secuil potret teriakan bahkan pekikan yang mengantri di telinga Bu maret. namun ada satu pekikan yang membuat pemilik kedai makan ini mendengus, dan langsung mendepak pekikan ini dari daftar antrean, seperti yang dilakukan c***k dengan sebelumnya menampakkan wajah memelas.
“Bu, Ngutang ya, kanker nih. Ibu cakep deh” lalu menunjukkan senyum kadalnya.

Kita kembali lagi pada Bayu yang masih tegak di teras kelas, dahinya mengerut, dilematis antara perutnya yang lapar dan kengeriannya melihat cahanya matahari yang sedang gagah-gagahnya. Sebenarnya sih agak bertentangan antara tindakan tersebut dengan bentuk tubuhnya yang imut, alias item semutlak-mutlaknya. Tapi, lagi-lagi tak pernah kumengerti jalan pikirannya.

“hei, Lit..” Bayu sontak langsung menunjukkan keramahannya tiba-tiba pada seorang mahasiswi yang berpayungkan buku, ingin cepat-cepat keluar dari gerbang kampus.

“hai juga Bay, nggak langsung balik nih?” mahasiswi manis yang memakai jilbab itu berhenti, menoleh lalu mendekat ke Bayu yang senyumnya merekah terbelah-belah, ia menurunkan buku yang disandarkan di kepalanya, lalu memarkir dalam kepitannya di dada.

“nanti ada latihan teater Lit, sekarang mau nyari makanan dulu, wetengku ngeleh ik..”

“anak teater sibuk terus ya..!!” Lita tersenyum renyah, renyah sekali.
Bersama, dalam beberapa menit yang ramah mereka menyeraki obrolan di jalan Pleburan yang padat. Dari mulai obrolan kuliah sampai pada pertanyaan tentang kesibukan masing-masing. Bayu tak memperdulikan lagi keringat sebesar labunya yang menyeberang kecelah hidung dan masuk ke rawa hidungnya yang lebar, ia biarkan.

Obrolan tiba-tiba terhenti, mereka kehabisan materi. Keduanya larut membuka almari pertanyaan untuk sekiranya bisa di keluarkan dari dokumen otak. Setelah beberapa detik berkecamuk dalam diam, bayu akhirnya lebih dulu menemukan sebuah pertanyaan.

“.O, iya, kemaren itu kamu pake CD nggak,..?” pertanyaan ini meluncur tanpa dosa, Bayu antusias menunggu jawaban.

“apaan sih, DASAR KURANG AJAR..!!” nah, inilah jawaban yang seperti kilat menyambar Bayu yang langsung terpaku heran. Lita berbalik meninggalkannya setelah mukanya merah padam dan menunduk. Bayu melihat Lita yang meninggalkannya cepat, lalu menunggu bus di pinggir jalan yang beberapa saat kemudian tampak berhenti dan mengangkutnya pulang. Meninggalkan keheranan dan kejengkelan. Bayu memutar otak, pusing.

“apa yang salah ya..?” Bayu menujukan tanya pada dirinya sendiri. Ia memutar otak, tapi yang ditemukannya adalah kebingungan. Ia menggaruk kepala yang sama sekali nggak gatal, ia semakin pusing
Ia berpikir keras,
Semakin kencang,
Kental

“.yassalaaaam,,, akukan mau bertanya, kamu ngantar cerpen pake CD-nya nggak kemaren… yassalaaam, kenapa tak kubilang soft copy saja ya. Malah prediketnya hilang lagi… gagal deh..”


(kalo nggak lucu, tertawa saja ya!!)

Semarang, hari ini
Qur'anul Hidayat Idris

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!