Sumber Gambar |
Malam ini kau mengajakku keluar minum kopi. Aku menyetujuinya. Malam ini kau terlihat lebih cantik Aora. Sepertinya kau baru membeli kerudung biru lagi, kali ini motifnya kupu-kupu, cantik sekali. Kau memang selalu tahu bahwa tak ada yang lebih hebat bagiku dari memandangmu dengan kerudung biru. Malam terbit tepat waktu, dan kuajak kau melewati lampu jalanan yang terlihat iri pada cinta kita, Aora.
Sebelum meminum kopi yang sudah ada di atas meja, kita selalu saling tatap. Kulihat banyak sekali kupu-kupu di sana, matamu. Lebih banyak dari yang ada di kerudung birumu. Beberapanya berwarna biru juga, mengitari setangkai bunga yang entah apa jenisnya.
"Kau melihat apa malam ini?" Kau mulai meminum kopimu.
"Hanya matamu yang hitam!" kini giliranku
"Ah, masa cuma itu?"
"Iya, tak ada yang lain!"
"Mungkinkah kau melihat kupu-kupu di sana?"
"Oh, menurutmu?"
"Aku melihat kupu-kupu di matamu loh!"
"Aha, berapa jumlahnya?"
"Banyak sekali, dan salah satunya berwarna biru!"
"Aku pengen melihatnya!"
"Pinjam mataku saja, hahaha!"
"Aku melihat kupu-kupu itu sekarang"
"Oh ya?"
"Dia ada di dalam cangkir kopimu!"
"Kok di sini?"
"Bukankah sama hitamnya dengan mataku?"
Ah, kapan kita mampu mengatakannya dengan benar, Aora?
Qur'anul Hidayat Idris
2 komentar:
Jumat, Juni 15, 2012
waaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaw indaaaaaaaaaaaaaaaaahnya
Senin, Januari 18, 2016
This article gives the light in which we can observe the reality. This is very nice one and gives indepth information. Thanks for this nice article.
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!