Sumber Gambar |
Kamu ikut gak yat ke pameran buku?" Tanya Desta suatu sore.
"Gak deh!"
"Napa?"
"Dayat gak bisa lihat buku sekarang, pasti pengennya beli. Duit lagi mepet nih!" Jawabku berat.
Hari Minggu (4/12/11) kemaren mereka--Desta dan Eqi--pun meluncur ke Gedung Wanita Semarang dan hari Senin ketika rapat evaluasi keorganiasiaan mereka sibuk memamerkan buku-buku bagus yang tergolong murah. Alhasil aku hanya bisa melongo meminjam sana-sini. Bahkan si Alfu yang pergi sehari setelahnya dapat buku hanya seharga 5 rb, Ahmad juga beruntung karena dapat buku Bertrand Russell seharga 10 rb. Dia sempat sombong walau akhirnya kumentahkan.
"Bukumu Bertrand Russell yang kemaren harga brp? Ak dpt 10 rb nih" Tanyanya lewat sms
"17 rb, punyamu edisi inggris juga?" Tanyaku balik.
"Nggak, Indonesia!"
"Jelas keren punyakulah, Cetakan asli Inggris tahun 1967"
Setidaknya itu mengobati kemenyesekan tidak bisa menambah koleksi buku. Hari selasa, aku, Desta, Alfu, dan Hasna lagi duduk di depan Kantor Redaksi. Kami sempat mendubing pasangan yang lagi pacaran di sudut jauh lorong lantai 3, dekat tangga. Sebagai aktor, aku sama Hasna, awalnya berjalan lancar, tapi ada satu "sin" yang bikin 3 orang cewe' tersebut terpingkal-pingkal.
...
"Aku sudah berikan semuanya!" Ucap Hasna dengan wajah nahan tawa
"Apa?" Jawabku sok serius
"Sudah kuberi segelas air mata!"
Nah, aku kan bingung mau nyebut segelas apanya, masa segelas ingus, segelas keringat, atau segelas,... Nah opsi terakhir inilah tersebut secara "tak sengaja"
"Aku sudah berikan segelas air ken*ing!"
Mereka pada protes.
"Ih dayat jorok!" Desta berucap sambil tertawa.
"Gak ada yang lain apa?" Sela Alfu
Mulailah aku beralasan kalau air-air lainnya gak ada yang lebih "indah" selain air mata.. haha.
Secara alamiah keirianku pada buku yang dibeli Alfu memuncak. Akhirnya aku setengah sadar berucap
"Ya udah, ada yang mau ke bazar nggak? Dayat mau beli buku walau cuma budget 50 rb!" Kebetulan hari itu terakhir bazar buku dibuka.
Untunglah, Hasna mau ikut karena ia juga belum sempat ke sana. Setengah tujuh kami berangkat. Untunglah masih banyak stand buku yang masih ada. Jujur, harganya menggiurkan banget. Aku dapat buku "Ekonomi Politik, Kajian Teoritis dan Analisis Empiris" seharga 38 rb, "Membongkar Pemikiran Jacques Derrida" seharga 19 rb. Alhamdulillah....
1 komentar:
Senin, Januari 18, 2016
This article gives the light in which we can observe the reality. This is very nice one and gives indepth information. Thanks for this nice article.
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!