Fungi!
Kata benda di atas teramat penting dan sentral dalam buku seri keempat Supernova Dewi Lestari (Dee). Banyak
pembaca mungkin tidak terlalu asing dengan kata ini, terlebih sudah didapatkan
ketika duduk di bangku sekolah. Tapi, bukan Dee jika mengangkat sesuatu hal
dengan cara yang biasa. Fungi menjadi begitu “mendewa” dalam narasi yang ia
angkat, bahkan pada banyak kesempatan fungi menjadi seperti “Tuhan”.
Adalah Zarah, tokoh utama yang pemikirannya “dirasuki” tentang misteri
fungi dari sejak kecil oleh sang ayah, Firas. Sang ayah yang sangat terobsesi
dengan rahasia fungi mulai menunjukkan sikap-sikap aneh. Puncaknya adalah
obsesinya itu berimbas terhadap kehidupannya, keluarganya dan tentu saja Zarah.
Keadaan semakin kacau ketika Firas tiba-tiba menghilang dengan “mewariskan”
jurnal yang ia tulis tangan kepada Zarah.
Petualanganpun dimulai. Zarah mulai bertransformasi menjadi seorang “pencari”.
Ia mengorek informasi dari jurnal-jurnal yang ditinggalkan sang ayah. Celakanya
jurnal itu terlalu misterius untuk dimengerti oleh seorang bocah. Kehilangan
sosok ayah yang telah ia anggap sebagai pusat hidupnya membuat Zarah menjadi
asosial. Ia begitu “mendewakan” semua pemikiran ayahnya yang secara terbalik
dimaknai “sesat” oleh lingkungannya. Hubungannya dengan keluarga memburuk,
Zarah pun tak lagi punya “rumah”.
Sebuah kamera tiba-tiba sampai ke tangan Zarah dengan identitas anonim.
Hanya saja hal itu menjadi semakin misterius karena kamera itu dikirim pada
saat hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Zarah pernah dijanjikan oleh sang
ayah yang akan memberinya kamera ketika ia sudah tujuh belas tahun. Pertanyaan
muncul, masih hidupkah ayahnya?
Zarah secara kebetulan bisa sampai ke Kalimantan karena memenangi kontes
fotografi. Seperti berlari mengikuti alur nasib, ia kemudian sampai ke London
atas saran Paul yang kemudian menjadi titik terang pencariannya. Ia melewati
hari-hari sebagai seorang fotografer wilflife,
sempat mendapatkan pacar, bertemu kembali dengan teman lamanya. Berhasilkah
Zarah menemukan sang ayah? Bagaimana dengan misteri fungi yang terus menghantui
pikirannya?
Supernova merupakan serial yang menceritakan beberapa orang “berkemampuan khusus”
yang berhubungan langsung dengan dunia di luar (sekadar) materi. Ada
konektivitas langsung mereka pada hal-hal yang tak bisa hanya dijelaskan dengan
rasionalitas. Ini seperti kita membaca buku Skizoanalisis, bahwa ketaksadaran
sebenarnya sangat otonom yang menarik ulur kesadaran manusia. Bahkan menurut Jacques
Lacan, seorang filsuf neofreudianisme ketaksadaranlah yang berkuasa terhadap kesadaran.
Hanya saja apabila dibandingkan dengan tiga buku serial Supernova sebelumnya, ada hal-hal yang
rasanya hilang dari Dee. Tokoh Zarah misalnya, secara biologis ia seperti melahirhadirkan
kembali Elektra dalam novel Petir.
Mereka sama-sama wanita dan mendapat turunan “kekuatan/pengetahuan” langsung
dari sang ayah. Hal yang hilang selanjutnya adalah “teror cerita” yang biasanya
lahir dari buku-buku sebelumnya. Kehadiran Koso, teman dari luar negerinya yang
mengalami disleksia yang kemudian pergi ke London sangat memberi sinyal pada
pembaca bahwa mereka akan bertemu kembali. Kehadiran Storm (pacar Zarah) dan
bertemunya kembali ia dengan Koso di London sudah bisa ditebak akan terjadi “cinta
segitiga” yang membuat hubungan mereka berantakan. Inilah yang terjadi jika sebelum
membaca buku ini pembaca sudah membaca ketiga buku sebelumnya, tapi jika hanya
membaca Partikel mungkin saja teror
itu tetap kuat terasa.
Hal lain yang mungkin kentara adalah “lapis pengikatan” novel ini. Pada awal cerita, pengikatannya—yang membuat
pembaca sulit berhenti membaca novel—sangat kuat sekali. Ini tak ditemui di
bagian tengah buku (terlebih setelah
Zarah tiba di London). Namun, pengikatan yang kuat muncul lagi di bagian akhir cerita ketika Zarah bertemu Simon
Hardiman (orang kaya yang terobsesi dengan UFO dan fungi).
Terlepas dari semua hal di atas, buku ini tetaplah istimewa. Sangat gampang
untuk menebak bahwa buku ini tak sembarangan ditulis, ia melewati proses riset
dan perenungan yang lama. Dee tak hanya sekadar bercerita, tetapi ada misi yang
ingin disampaikan. Tentang kerusakan alam misalnya, manusia yang menjadi virus
bagi bumi sampai pada pengetahuan tentang fungi yang sangat berharga.
Buku yang sangat direkomendasikan.
Oleh: Qur’anul Hidayat Hidayat
Ikuti saya di twiiter.
3 komentar:
Jumat, Desember 07, 2012
hu um
menarik.
tp, lumayan bikin pusing nih.
Selasa, Januari 29, 2013
e-booknya dong.... hehe :D
Kamis, Desember 11, 2014
Ini Buku paling menarik menurut saya dari serial supernova lainnya..
Maklum, saya punya bayangan tersendiri terhadap zarah di pikiran saya..
dan zarah dengan proses nya dengan enteogen dan zarah dengan kisah cinta dan perjalanan nya yang menginspirasi saya..
zarah....
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!