Tari Kecak (Bali) |
Blogger mania
Bulan Februari menyimpan begitu banyak pesona bagi diriku pribadi. Hujan yang mulai berhenti turun dan matahari yang berani menampakkan cerahnya, betapa hangatnya seringkali menelusup lewat celah kaca dan berkata “bangun hei PEMALAS!” padaku yang kerap masih terlelap hingga pukul 09.00 pagi. kebiasaan begadang di waktu libur sedang menggila, rasanya menghabiskan waktu siang tidak cukup memuaskan kelegaan dari rasa penat bersemesteran ria kemaren. Kadang aku risau dengan kebiasaan baruku ini, kerap menghalangi konsentrasi di siang hari, fiuuuhh. (tolong ini jangan ditiru ya!)
OMG, besokkan aku mau berangkat ke Bali, masih belum tidur jam segini (02.20)
“hai mata, pinjam jagamu sebentar ya!” mata memaling ketus, samar kudengar
“Ooo.. tidak bisa!!” ah, si mata sering nonton Sule nih
“Ooo.. kenapa tidak??”
Ya, kenapa tidak? karena aku ingin menulis dan selalu sayang rasanya ketika semangat menulis tiba-tiba kuhentikan.
Besok memang aku akan ke Bali bersama 4 orang teman lainnya dari jurusan Sastra Indonesia Undip. Pasti tujuan ke Bali menimbulkan dugaan bahwa kesana untuk berlibur dan bersenang-senang. Ya, memang benar, tapi bukanlah menjadi tujuan utama dari perjalanan kami ini. Hm, kalian tahu IMABSII? Kurasa lebih banyak yang mengatakan tidak tahu. Wajar, karena Organiasasi ini belum berumur panjang dan tidak ada dari Misinya untuk menjadi selebritas, hehe
IMABSII (Ikatan Mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia se-Indonesia)
Senada dengan kepanjangannnya, organisasi ini menghimpun mahasiswa Jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia yang terdapat di seluruh Indonesia yang bisa dikatakan setingkat lebih tinggi dari HMJ di kampus-kampus. Beberapa orang delegasi yang telah mengikuti Kongres IMABSII yang diadakan di UNJ (Universitas Negeri Jakarta) tahun 2010 kembali berkumpul untuk merumuskan secara detil Proker (Program Kerja) di UNDISHA BALI. Begitu banyak teman dan pengalaman (termasuk bagian jalan-jalan) yang memberkas antar-peserta, termasuk aku salah satunya. Dan menunggu hingga nanti bertemu mereka kembali, menjadi pengalaman mendebarkan.. fiuuh.
Kalau kalian anak Bahasa dan Sastra Indonesia yang baru tahu Organisasi ini, atau yang tertarik untuk sekedar sharing atau mencari teman-teman baru, silahkan masuk ke grub FB-nya disini (http://www.facebook.com/home.php?sk=group_149034938477252) atau akun FB-nya (http://www.facebook.com/imabsii). Semoga bertemu aku juga ya!
Mulai serius!
Pergi ke suatu tempat yang baru atau belum pernah kita kunjungi, menimbulkan misteri pertanyaan bertubi di benak. “apa yang bakal terjadi ya?” atau “ah, nanti aku bakal bertemu siapa?”. Ini mungkin secara umum dirasakan oleh semua orang. Apalagi dalam kasus ini, tempat tujuanku adalah Bali yang menyimpan begitu banyak pesona hingga orang luar negeri yang jauh pun memilih ia sebagai tempat berlibur. Ah, semakin kutahu makna lagu Gita Gutawa ‘Tak Perlu Keliling Dunia’ yang begitu melodik dan menyentuh itu. Alam dan ciptaan yang ada di negeri kita, adalah pesona yang tidak kalah dengan yang ada di negeri orang. Hm, namun memaknai ini jangan salah kaprah, ada baiknya kita menghubungkan dengan pribahasa ini “Janganlah seperti katak dalam tempurung”. Makna lagu tersebut lebih menyiratkan seperti ini. Hei orang Indonesia, kunjungi dan nikmati dulu apa yang ada di negerimu, baru setelah kau tahu negerimu sendiri kau boleh keluar dan mencari nuansa baru. Maka, aku di jalur yang benar, kawan!
SEMARANG à SURABAYA à BALI à SURABAYA à SEMARANG
Itulah rute yang bakal kami tempuh. Kenapa harus terlebih dahulu ke Surabaya? Karena kita akan bergabung dengan teman-teman dari Surabaya dan sekitarnya dengan men-carter satu bus. Asyik dan lebih menyenangkan dari hanya menempuh perjalanan berempat. Nah, untuk sampai ke Surabaya kami akan naik Kereta Api Ekonomi (ah, cobalah mencobanya, akan kau tahu wajah rakyat Indonesia sebenarnya disini). Semoga aja kami dapat tempat duduk, kalau tidak, bersiaplah berdiri atau nyelip di celah-celah kursi dan dilangkahi para pedagang stasiun.. fiuuhh
Apa yang kurencanakan? Sederhana! Aku akan mengaktualisasikan kesempatan ini!
Dengan begitu, aku akan bersemangat mengikuti Rakernas juga bersemangat untuk memaksimalkan fungsi inderawi. Sayang jika waktu dengan tempat yang jarang kita pijak menjadi debu dan hilang terbawa waktu. semoga aku bisa mencatatnya dan membaca kenangan itu dimasa depan.
APA YANG BAKAL TERJADI DI BALI (NANTI) ??
(tunggulah aku pulang dan menulisnya disini)
Pura Bali |
Pantai Kuta |
Masyarakat Bali |
Semarang, 16 Februari 2011
Qur’anul Hidayat Idris
0 komentar:
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!