masih meniti jarahkah
disaku rumah, hamparan tadah yang ruah?
lalu sembah atau simbah
darah bisu
dipelataran tunggu kau melipat rindu
membungkus
dan menguburnya ditanah
kerontang oleh basah
masih meniti jarahkah
disaku rumah, hamparan tadah yang ruah
letakkah itu batu
dimatamu
atau dirayu
tapi jangan pada raguku
sudah penat
ia memepat
di rekat
dan pesan yang mengawat
itu, kau
yang maui
bukan tanganku mengasah parang secarik pagi
masih meniti jarahkah
hamparan tadah yang ruah?
disitulah kembali
aku setengah mati
Tembalang-Semarang, 30 Mei 2010
Qur'anul Hidayat Idris
0 komentar:
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!