Berantas Korupsi Sampai ke Akar

Sabtu, 17 November 2012
Share this history on :

untuk mendukung tulisan ini anda bisa mengapresiasinya di sini http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/818/Qur'anul%20Hidayat.html

Satu pertanyaan penting yang terlebih dahulu harus saya jawab sebelum menggerakkan roda pemberantasan korupsi melalui KPK di Indonesia adalah: Apakah korupsi dikarenakan mental bangsa ini sudah sedemikian bobrok atau karena adanya sistem yang membuka lebar kesempatan untuk melakukannya?

Mencoba untuk tidak klise, saya menjawab, “Ya! Korupsi di Indonesia memang dikarenakan mental bangsa ini sudah semakin bobrok. Tambah mengkhawatirkan karena sistem memberi celah bagi koruptor. Ironisnya sistem pulalah yang menutup jalan bagi pemberantasannya.”

Maka, cara terbaik pemberantasan korupsi adalah dengan “mencabut” korupsi sampai ke akar-akarnya.

           Untuk itu, saya akan melaksanakan dua kerja berkelanjutan, preventif dan represif. Menurut KBBI preventif berarti tindakan yang sifatnya mencegah. Sedangkan represif selain berarti represi (menekan, mengekang, menahan) juga punya arti menyembuhkan.
Langkah konkritnya adalah:

1.      Tindak Preventif
·   Menyebarkan selebaran berisi narasi tentang kejujuran kepada semua keluarga di Indonesia.
·  Menggalakkan kantin jujur di sekolah-sekolah dengan memberi penghargaan bagi siswa/i jujur.
·   Memperbanyak narasi tentang kejujuran pada pelajaran Bahasa Indonesia di sekolah.
·   Memperbaiki dan memperkuat kualitas SDM yang ada di tubuh KPK.

2.      Tindak Represif
·   Memperbaiki sistem audit dengan asas transparansi.
· Memberikan dampak secara ekonomi (menyita harta kekayaan) dan sosial (menciptakan stigma) bagi pelaku korupsi.
· Tidak hanya terfokus pada pemberantasan korupsi di kota-kota besar, tapi juga fokus di daerah-daerah yang sering luput dari pantauan KPK.
·   Kasus korupsi masa lalu tetap diusut dan tak dianggap kadaluarsa.

Salam,
Qur’anul Hidayat

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!