Meja Otak

Senin, 05 September 2011
Share this history on :

Hei...

"Rugilah orang yang tidak bertemu minimal satu orang baru dalam satu hari"

Blog ini rasanya kusam banget kalo gak diapdet, sudah sekita 4 bulan ia didiemin sama pemiliknya yang kabur (nunjuk idung sendiri). Bukan karena gak kepengen ngapdet sih, tapi lebih kepada kondisi yang tidak memungkinkan. Pertama, di kampungku Tameran (12 km dari kota Bengkalis) belum terjamah provider Ax*s yang selama ini kugunakan untuk modem dan berinternetan ria di Semarang. Alhasil aku hanya bisa liat-liat fb ama twitter via hape. Kedua, kebersamaan dengan keluarga terkadang membuatku lupa dan malas menulis. haha, yang kedua ini patut untuk tidak ditiru sobat.



Oh. Aku baru beli tiket pesawat yang 5 hari belakangan ini harganya bikin remuk pikiran. Tadi mbk agen sms harga apdet yang lebih terjangkau, walau tetap di atas satu jeti. fiuuhh

ngebatin, serius, buang ingus.

bat sobat, apa sih rasanya tiap hari kita ketemu sama orang yang itu-itu saja?
secara klise bahkan dramatis kita bisa jawab. "Rasanya sapi eh sepiii banget" atau "Yah, kan biar akrab sama orang yang udah kita kenal!" mungkin "O, tidak bisa, ntar gak ada donatur rokok barang sebatang".

kalau seandainya kepala kita ini bisa dilepas. Maka kita bisa membuat eksperimen dengan mengumpulkan 10 Orang, lalu setiapnya meletakkan batok kepala di atas meja. Nah, jika ada mesin yang bisa mentransfer isi otak tersebut secara spesifik atau berdasarkan tema pekerjaan ini akan lebih mudah.

Tema: Makanan

Otak 1: Bakso
Otak 2: Sego Kucing
Otak 3: Pempek
Otak 4: Ubi rebus
Otak 5: Nasi Padang
dst.....

Intinya: "tidak semua yang kita tahu diketahui orang lain dan tidak semua yang orang lain tahu kita tahu".

Setiap orang butuh share/berbagi dengan orang lain sebagai jalan pengembangan kreatifitas dan menambah pengetahuan secara umum. Bertemu dengan orang itu-itu saja setiap hari akan membuat daya kreatifitas kita melemah dan pengetahuan secara perlahan mandek untuk bertambah. Bertemu dengan orang yang baru akan memberikan kita sesuatu yang baru sesuai kapabilitas. Dalam urusan menyapa saja beragam cara dilakukan setiap orang, dan itu adalah laboratorium sosial yang harus kita punya.

Untuk memaksimalkan kerja otak dalam setiap pertemuan, tentu yang harus kita lakukan adalah dengan DIALOG. sesuatu akan hampa dan lewat begitu saja ketika kita diam. Yang harus di ingat dari setiap dialog adalah melihat konteks verbal maupun secara eksternal lawan bicara. Mau ngapain kita pake bahasa formal jika yang kita ajak bicara teman sejawat atau tidak tepat menggunakan istilah langka dengan seorang yang kita tahu tidak punya kapabilitas menerima dan memberi umpan balik terhadap tanda yang kita berikan.

Ketika kita menggali apa yang diketahui orang lain, kita juga harus siap memberikan sesuatu bagi orang lain pula. Umpan balik dan respon positif harus dilakukan agar interaksi berjalan secara komunikatif dan tak terkesan satu arah. Dalam interaksi juga jangan berikan efek kaku, candaan kecil akan meregangkan suasana dan menambah kesan bahwa pembicaraan tersebut dilandasi keakraban.

So, jadilah pribadi yang aktif tapi tidak hiperaktif


Buah kuini masa di kali
sampai disini dan jumpa lagi


Salam.
Qur'anul Hidayat Idris

Sumber gambar: klik di sini

Related Posts by Categories

0 komentar:

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!