[SUPERNOVA] Partikel: Pencari yang Berlari

Jumat, 07 Desember 2012
Share this history on :


Fungi!
Kata benda di atas teramat penting dan sentral dalam buku seri keempat Supernova Dewi Lestari (Dee). Banyak pembaca mungkin tidak terlalu asing dengan kata ini, terlebih sudah didapatkan ketika duduk di bangku sekolah. Tapi, bukan Dee jika mengangkat sesuatu hal dengan cara yang biasa. Fungi menjadi begitu “mendewa” dalam narasi yang ia angkat, bahkan pada banyak kesempatan fungi menjadi seperti “Tuhan”.

Adalah Zarah, tokoh utama yang pemikirannya “dirasuki” tentang misteri fungi dari sejak kecil oleh sang ayah, Firas. Sang ayah yang sangat terobsesi dengan rahasia fungi mulai menunjukkan sikap-sikap aneh. Puncaknya adalah obsesinya itu berimbas terhadap kehidupannya, keluarganya dan tentu saja Zarah. Keadaan semakin kacau ketika Firas tiba-tiba menghilang dengan “mewariskan” jurnal yang ia tulis tangan kepada Zarah.
Petualanganpun dimulai. Zarah mulai bertransformasi menjadi seorang “pencari”. Ia mengorek informasi dari jurnal-jurnal yang ditinggalkan sang ayah. Celakanya jurnal itu terlalu misterius untuk dimengerti oleh seorang bocah. Kehilangan sosok ayah yang telah ia anggap sebagai pusat hidupnya membuat Zarah menjadi asosial. Ia begitu “mendewakan” semua pemikiran ayahnya yang secara terbalik dimaknai “sesat” oleh lingkungannya. Hubungannya dengan keluarga memburuk, Zarah pun tak lagi punya “rumah”.
Sebuah kamera tiba-tiba sampai ke tangan Zarah dengan identitas anonim. Hanya saja hal itu menjadi semakin misterius karena kamera itu dikirim pada saat hari ulang tahunnya yang ke tujuh belas. Zarah pernah dijanjikan oleh sang ayah yang akan memberinya kamera ketika ia sudah tujuh belas tahun. Pertanyaan muncul, masih hidupkah ayahnya?
Zarah secara kebetulan bisa sampai ke Kalimantan karena memenangi kontes fotografi. Seperti berlari mengikuti alur nasib, ia kemudian sampai ke London atas saran Paul yang kemudian menjadi titik terang pencariannya. Ia melewati hari-hari sebagai seorang fotografer wilflife, sempat mendapatkan pacar, bertemu kembali dengan teman lamanya. Berhasilkah Zarah menemukan sang ayah? Bagaimana dengan misteri fungi yang terus menghantui pikirannya?

Supernova merupakan serial yang menceritakan beberapa orang “berkemampuan khusus” yang berhubungan langsung dengan dunia di luar (sekadar) materi. Ada konektivitas langsung mereka pada hal-hal yang tak bisa hanya dijelaskan dengan rasionalitas. Ini seperti kita membaca buku Skizoanalisis, bahwa ketaksadaran sebenarnya sangat otonom yang menarik ulur kesadaran manusia. Bahkan menurut Jacques Lacan, seorang filsuf neofreudianisme ketaksadaranlah yang berkuasa terhadap kesadaran.
Hanya saja apabila dibandingkan dengan tiga buku serial Supernova sebelumnya, ada hal-hal yang rasanya hilang dari Dee. Tokoh Zarah misalnya, secara biologis ia seperti melahirhadirkan kembali Elektra dalam novel Petir. Mereka sama-sama wanita dan mendapat turunan “kekuatan/pengetahuan” langsung dari sang ayah. Hal yang hilang selanjutnya adalah “teror cerita” yang biasanya lahir dari buku-buku sebelumnya. Kehadiran Koso, teman dari luar negerinya yang mengalami disleksia yang kemudian pergi ke London sangat memberi sinyal pada pembaca bahwa mereka akan bertemu kembali. Kehadiran Storm (pacar Zarah) dan bertemunya kembali ia dengan Koso di London sudah bisa ditebak akan terjadi “cinta segitiga” yang membuat hubungan mereka berantakan. Inilah yang terjadi jika sebelum membaca buku ini pembaca sudah membaca ketiga buku sebelumnya, tapi jika hanya membaca Partikel mungkin saja teror itu tetap kuat terasa.
Hal lain yang mungkin kentara adalah “lapis pengikatan” novel ini. Pada awal cerita, pengikatannya—yang membuat pembaca sulit berhenti membaca novel—sangat kuat sekali. Ini tak ditemui di bagian tengah buku (terlebih setelah Zarah tiba di London). Namun, pengikatan yang kuat muncul lagi di bagian akhir cerita ketika Zarah bertemu Simon Hardiman (orang kaya yang terobsesi dengan UFO dan fungi).
Terlepas dari semua hal di atas, buku ini tetaplah istimewa. Sangat gampang untuk menebak bahwa buku ini tak sembarangan ditulis, ia melewati proses riset dan perenungan yang lama. Dee tak hanya sekadar bercerita, tetapi ada misi yang ingin disampaikan. Tentang kerusakan alam misalnya, manusia yang menjadi virus bagi bumi sampai pada pengetahuan tentang fungi yang sangat berharga.
Buku yang sangat direkomendasikan.

Oleh: Qur’anul Hidayat Hidayat

resensi Supernova sebelumnya lihat di sini dan di sini

Related Posts by Categories

3 komentar:

The Last Malay Girl Says:
Jumat, Desember 07, 2012

hu um
menarik.
tp, lumayan bikin pusing nih.

Puspita Resky Amaliyah Says:
Selasa, Januari 29, 2013

e-booknya dong.... hehe :D

Shella Says:
Kamis, Desember 11, 2014

Ini Buku paling menarik menurut saya dari serial supernova lainnya..
Maklum, saya punya bayangan tersendiri terhadap zarah di pikiran saya..
dan zarah dengan proses nya dengan enteogen dan zarah dengan kisah cinta dan perjalanan nya yang menginspirasi saya..
zarah....

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!