[#FikTwit] PRELUDE: (fragmen 1)

Minggu, 09 Desember 2012
Share this history on :



Tak ada yang berbeda hari ini. Aku masih di kantor dan dia pasti sedang mandi sekarang. Walaupun selalu saja ia tak mau menjawab serius saban kutanya kenapa harus mandi pukul 15.30. “Kenapa sih mandi jam segini?” Sesaat kemudian aku langsung mendengar suara tawa bercampur gucuran air. Aku tahu ia sedang telanjang sekarang. Padahal sudah sering kuingatkan untuk tidak mandi telanjang karena sangat memalukan jika tiba-tiba terjadi gempa atau kebakaran.

Ia masih tertawa. “Jawab dulu dong!”
“Mas itu aneh sih!”
Aku mengerut, “Aneh?” Tawanya malah tambah kencang.
“iih!” Tanggapku gemas.
 “Anehlah, setiap nelpon pasti nanyanya begitu!”
Aku diam sejenak, “Aku lupa jawabanmu.” Kilahku.
Ia tertawa lagi, aku mulai bosan. “Yasudah nanti aku nggak pulang rumah!” Aku tahu ancaman ini masih ampuh. Ia kemudian diam. Kini giliranku yang tertawa dalam hati. Ternyata oh ternyata wanita yang sudah kukenal tujuh tahun dan masih sulit kumengerti ini masih paling takut jika batang hidungku tak muncul ke hadapannya. Padahal berkali-kali aku berpikir seharusnya ia pantas senang jika aku tak pulang setiap hari.
“Iya aku jawab!” Akhirnya ia menyerah.
“Oke, aku tanya lagi, kenapa sih mandinya jam segini?”
“Terus kenapa aku harus tak mandi jam segini? Masalah bu...” Tawaku memotong ucapannya, “dasar korban sinetron kamu itu!” Sebenarnya aku sudah bisa menebak kalau ia lagi-lagi tak serius menjawab.
ih, aku mandinya jadi gak kelar-kelar kan!”
Aku masih tertawa, “Oh ya nanti aku pulangnya agak telat! Jangan lu...” Tut tut tut
aku tahu kau bakal tak terima.
Aku meletakkan ponselku ke atas meja kerja. Hari sudah sore dan matahari mulai tampak kemilau. Aku melihat keluar dan jalanan masih saja padat oleh manusia-manusia yang entah mau kemana. Pejalan kaki yang menutup hidung karena asap knalpot yang hitam, sepeda motor yang menyalip mobil di depannya dengan tangkas, dan seorang pemulung yang mencangkung santai sambil menyedot minuman di bungkus plastik.
Kehidupan memang penuh tanda tanya. Aku melihat ponselku yang diam, seketika pertanyaan lawas yang masih belum terjawab olehku sampai sekarang adalah, kenapa aku bisa hidup dengan wanita selama tujuh tahun sedang aku tak pernah sama sekali mencintainya?
Pertanyaan itu semakin sulit kujawab karena rasa memiliki itu selalu muncul saat jarum jam di tanganku menunjukkan pukul 15.30. Ya, tepat ketika ia sedang mandi.

(bersambung cuy!)

Bagi yang ingin menikmati karya ini secara berkelanjutan dan lebih mudah tahu apabila ada cerita telah terupdate. Silakan gabung ke page di fb (KLIK DI SINI). Saya akan mentautkan ke sana. Terimakasih!

Oleh: Qur'anul Hidayat Idris alias @Bang_Dayyy

Ilustrasi kelewat bagus, jadi tak bisa didefenisikan. :D :D

Related Posts by Categories

2 komentar:

The Last Malay Girl Says:
Selasa, Desember 11, 2012

insyaAllah ditunggu lanjutannye.
Btw nih, u'r blog terase berat sekalee, jd agak gimanaaaa getoh...
ringan2kanlah siket e....
^ ^
Sukses selalu!

Kampung Karya Says:
Kamis, Desember 13, 2012

Dah ringan ni agaknyo. Mister Bean dan diusir hohoho

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!