Selamat Datang di Democrazy-nya Sasindo '09

Minggu, 03 Oktober 2010
Share this history on :
waahahaha... inilah sebagian warga Sasindo '09 pas acara goes to jogja 2009

Semester tiga menjelma jadi monster juga rupanya! walau bermata kuliah lebih sedikit namun intensitas jam pertemuan tambah melangit, ini tak lain karena sesaknya jumlah SKS di setiap mata kuliah. setelah seminggu dengan kelas yang terisi setengah-setengah--pada banyak yang nambah libur. di Minggu kedua tidak bisa tidak, semua harus "back to campuss"--mau nambah boleh, siap aja nilainya kacamata kebawah--dengan beragam perubahan. ada yang makin tua, ada yang tambah gemuk, tambah langsing a.k.a KuSek (Kurus Sekali), ada yang mulai mengenakan jilbab--alhamdulillah, ada juga yang eheem,,ehem,,,, PACARAN.

tahu gak sih lo? (wuuueekkzz) hehe, nah kita semuanya lagi sibuk bener ngurusin SG (Stadium General) atau yang lebih tren disebut MakRab (Malam Keakraban). Acara ini adalah warisan budaya turun temurun yang sama sekali nggak bisa ditolak. tak tanggung-tanggung acara ini mengharuskan setiap warga Sasindo 'O9 menjadi bagian dan harus memutar otak agar dapat memberikan yang terbaik buat warga Sasindo '10, berhubung panitia sekarang adalah patokan buat mereka nanti.

sebagai orang yang dituakan umur maupun kemampuan, terpilihlah Budi alias Cicak--dilarang protes! dengan sodara Ochim menjadi wakilnya. pokoknya tidak ada satupun yang luput dari tanggung jawab. pos sekretaris, bendahara, PJ kelompok, seksi acara, perkap--disinilah saya! :), opo maneh yo?? oOO ada tim artistik dan yang paling penting diantara yang penting, KONSUMSI.

Selama beberapa minggu berjalan, tim panitia mulai membentuk kesolidan. Sehabis kuliah akan terlihat Mbk Nora yang capcus sana sini ngurusin proposalnya, Nova yang koar-koar nagih utang anak-anak. Budi yang sliweran kemana-mana sampai yang cuman pada bengong nggak ngerti tugas (waduuuh!) juga intensitas ngumpul di teras R103 yang klasik, unik kadang-kadang juga nyentrik.

Kerja kolektif memang harus menanamkan "apa ya yang harus kudedikasikan?" bukan sekedar menunggu "hm, sudah sampai mana kalian kerjanya?" untuk itu diperlukan orang-orang yang kooperatif mengkomunikasikan segala sesuatunya. Hasil akhir dalam kerja kepanitiaan besar adalah milik bersama dan untuk mencapainya adalah mustahil dikerjakan segelintir orang saja. sebisa mungkin di masa mendatang kerja 'tanpa gaji alias pamrih' ini berbuah kelezatan tanpa cercaan dan hinaan. Ya! pokoknya semua bisa diterima dengan perasaan puaslah.

Sasindo '09 sadar masalah biaya bisa menjadi krusial dan perlu ditutupi dengan tidak membebankan kepada peserta SG saja. Disinilah letak loyalitas kita bekerja, menekan biaya seminim mungkin dengan berbagai cara. jangan kaget bila menemukan segerombolan anak bergitar dengan suara ngepas dan beberapa yang cuma joget-joget kecil seliwar-seliwer di warung-warung makan atau menyapa pengendara yang berhenti di lampu merah. Lalu paginya nangkring di Simpang Lima berbaur dengan pedagang lainnya untuk ber-awul-awul ria--ngejual pakaian bekas yang dikumpulkan dari panitia. JANGAN HERAN, KARENA KAMI DARI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP AKAN SELALU MEMANUSIAKAN MANUSIA DAN BUKANKAH ITU PEKERJAAN MANUSIA???


hah..hah,,huh,,hah,,,,

masih berkaitan dengan beberapa hal yang gila, ada cerita menarik pada hari Sabtu, 02 September 2010 di RB5 (ruang kuliah). Sayang kalau kegilaan ini ditelan kegilaan yang lain, so. bersiaplah untuk setidaknya tahu dan mengerti kenapa sindrom gila pada akhirnya menjadi wujud kewarasan hakiki (lhoo?)

cekidot..

Hari Senin berisikan dua mata kuliah, Pengkajian Drama Indonesia dan Dasar-dasar Filsafat. Namun dikarenakan Mbk Laura--dosen paling cantik kita nih--tidak bisa masuk pada hari itu dikarenakan sesuatu hal yang tidak bisa dielak dan ditunda. Apakah kita akan bersorak dengan jam yang kosong ini? no no,,, kita malah bengong ketika JarKom (Jaringan Komunikasi) mulai berjalan yang intinya kuliah PDI diganti hari sabtu, jam 09.00 pagi. tahu sendirikan ini waktunya apa? TIDUR DI HARI LIBUR.

Mau bagaimana lagi, sebagai mahasiswa yang baik kita tetap memenuhi  pergantian jadwal tersebut. RB5 pun sudah penuh terisi, Mbk Laura masuk ditemani Mbk Yanti (pegawai jurusan) yang menenteng LCD untuk dipasang. celakanya pemasangan berjalan alot, setelah beberapa menit antara laptop dan LCD tidak menunjukkan tanda-tanda terhubung, harus dijomblangin dulu kayaknya... (menunggu)

Dissa sama Zendy--Komting dan Wakomting--berinisiatif meluncurkan bantuan, mereka turun kebawah mengambil LCD yang lain guna memuluskan penjomlangan. alhasil, mereka lagi-lagi gagal jadian--menurut beberapa anak yang menjadi saksi, penolakan itu disebabkan karena mereka lagi dongkol karena harus tetap menyala di hari libur hehe,

akhirnya Mbk Laura menggunakan papan tulis untuk menjelaskan sejarah drama di Indonesia. Sesi pertama dibuka mbk Laura dengan bertanya struktur penting drama yang pernah diajarkan dalam mata kuliah Pengkajian Cerita Rekaan. "Ada yang ingat apa itu 4M??" suara tanya yang menggema tertelan diam yang meraba ingatan. Mbak Laura mendengus "dasar kalian cepet banget lupanya!" hehe. ini nih yang harus dihilanghapuskan.

M1 = Menghayal (imajinasi)
M2 = Menuliskan (naskah)
M3 = Memainkan (aktor)
M4 = Menontong (audien)

dahulunya, hanya M1 dan M2 yang menjadi ranah kajian sastra, namun sekarang tidak lagi karena keempatnya telah disematkan kedalam kajian sastra. Mbak Laura lalu membawa kita berjalan-jalan jauh ke masa SM (Sebelum Masehi) untuk melihat cikal-bakal lahirnya drama di Indonesia. kami pun harus bersalaman dengan kebudayaan Mesolitikum dan Neolitikum (wahahaa)

ada pertanyaan menarik yang dilontarkan Mbk Laura. "Kenapa drama tidak bisa lepas dari budaya?"

Zendy menjawab setiap pementasan pasti membawa budaya khasnya masing-masing sedangkan Jeny menerangkan kalau ada nilai ritual dalam drama. konklusi, semua jawaban benar kecuali yang nggak menjawab,,! mbk Laura mengatakan "Drama lahir dari Budaya". Masyarakat dahulu kala telah menggunakan drama atau seni pertunjukan untuk berkomunikasi dengan dewa dan leluhurnya. Sehingga drama saat itu tidak membutuhkan penonton karena penggunaannya murni tradisi.

kuliahpun berlanjut bla,,,,bla,,,bla,,,,bla,,,,bla,,,,

"baiklah, kuliah cukup sampai sini karena sudah tidak efektif.karena kalian sudah pada ngantuk... Untuk tugas diskusi. setiap kelompok harus mengumpulkannya hari kamis depan.. Ok!"

"Ocrrrrrrrrrrreeeee mbaaaakkk" (padahal dalem hati misuh-misuh)

"Instruksi Mbk!" eh ada Cicak nyeletuk
"ya, kenapa?"
"bagaimana kalau TimPro Drama kita bikin sekarang?"
"boleh, kemaren saya juga pengen langsung nunjuk, tapi biar dari kalian aja, yang lebih tahu siapa yang pantas"
"tolong Dis dikoordinir!"
"ocrrreeee bung Cicak"

nah, disinilah kegilaan itu menggila. Dissa menanyakan apakah akan dilakukan penunjukan atau voting dan anak-anak memilih opsi yang kedua. adapun TimPro yang perlu dipilih adalah PimPro, bendahara, tim artistik, sekretaris dan konsumsi.

"untuk PimPro, ada yang mencalonkan?" si Dissa beraksi
"Ciptooooo!" gak tau dah suara siapa
"lagi?"
"Danaaaang!" sama
"masih...
"Diniiiiiiiiiiiii!"
"ada lagi?"
(hening)
"oke, saya menyebutkan nama, yang memilih ngacung!"
"ocreeeee!"
"Ciptooo!"
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (sebagian besar pada ngacung)
"Danang?"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"
"Dinii?"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"
(si Dissa pada puyeng)
"jadi PimPronya Ciptooooo!"
"horererere!"

pada aneh gak sih? nah awalnya juga sebagian pada nggak ngerti tingkah mereka sendiri. Cipto yang dipilih dengan mayoritas suara bahkan semua suara malah ogah jadi ketua, namun pas Mbk Laura ngomong,"berarti mereka percaya sama kamu!" si Cipto gak bisa menolak lagi.

"sekarang kita milih bendahara!" nah pas ini, anak-anak pada senyum-senyum aneh...
"Naaayaaa!" dengan cepat beberapa warga berteriak
"lanjut?"
"Destaaaa!" kubu cewe di depan memekik
"hm, lainnya?"
"Diniiii"
"ada lagi?"
(bengong sambil nyengir-nyengir asem)
"oke, ngacung ya!"
"ocreee!"
"Naaay.....
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (anak-anak sudah pada ngacung) NAYA! NAYA! NAYA!
Dissa ikutan nyenging--sepertinya udah tahu akal bulus anak-anak.
"Destaaa!"
empat orang di depan ngacung, yang lain pada  nge-"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!"
"Diiinnniiiiiii?"
 "HUUUUUUUUUUUUUUUUUU!" lah ini huu-nya tambah gede--orangya gede juga kekekeke.

pemilihan terus berlanjut dengan ber-huuuu huuuu ria. pada gila nggak sih? setelah berpikir sekian lama akhirnya diketahui motif mereka mengobrak-abrik demokrasi menjadi demokrasi gila tersebut ... sebenarnya itu tak lain adalah upaya menyandingkan si Cipto ama si Naya yang digosipkan lagi PeDeKaTe gitcchhuu.. (dasaaaaaaaar pangkat lima) lah yang kasian itu si Dini, hampir setiap sesi pemilihan ia dicalonkan yang akhirnya hanya mendengar HUUUU.... wahahaha,, tapi dia akhirnya kembali bercokol ke tim konsumsi.... (foto dibawah)

nah, makanya SELAMAT DATANG DI DEMOCRAZY-NYA SASINDO '09

aduuuh, sekarang jariku puyeng ngetik......
yang jelas, itulah kegilaan yang pada akhirnya menciptakan kewarasan tersendiri. Anak-anak tidak sekedar memilih dengan bermain semata, tapi mereka sudah yakin tugas tersebut pantas diberikan, hanya memang kalau udah gilanya keluar, improvisasinya jadi gila-gilaan juga......
aku beneran cape' loooo... (malah hotspotan sendirian lageeeyyy)

last...
buat Sasindo '09 tetaplah gila! buat Sasindo '10 jadilah lebih gila! dan buat yang tua-tua semoga diakhir kuliah kalian waras semua--skripsi bro,, masa gila-gilaan lagii.

so, cekidot
Nama acara  :  SG atau Makrab
Waktu acara :  Tgl 12-14 Desember 2010
tempat          :  lupaaa,,,,,,!!!hehehe (cekidot dicatatan lainnya)

note: dibawah hanyalah foto gk penting, melihatnya bisa membikin mual, demam berdarah sampai krisis moneter (?????)

nah, ini nih yang namanya Budi alias Cicak  
ini si Dissa yang terpilih sebagai wanita tercantik se........ Erte.. :) nggk se-angkatan
si gaul Zendy.... gayamu nak...nak!
wakakakaka.... hati-hati lo ama gambar ini... ini abang Ochimmm...
ini namanya mbk Desta,....
nah, ini si jeny ama para gundik-gundiknya (jadi keinget madu 3).. wahahaaha
yang jadi korban HUUU-nya anak-anak... inilah Dini spesialis seksi konsumsi,.,,.
kita sambut.... tokoh utama kitaaa.... ciiiiippppptooooooooooo... keluar dari sudut biru
dari sudut kuniiing.,..... Naaaayaaaaaaaaa (perhatikan deh, gaya mereka mirip)
inilah saya,,, lelaki kalem tapi berisik ....:)



ditulis oleh salah satu warga Sasindo '09
Semarang, 03 Oktober 2010
Qur'anul Hidayat Idris

Related Posts by Categories

2 komentar:

NanDa . . . Says:
Minggu, Oktober 03, 2010

NanDa Like this ...
hho ...
pke jd gundik?

Kampung Karya Says:
Minggu, Oktober 03, 2010

wahahaha...
ngapain juga kayak gitu....
gimana ceritanya??

Posting Komentar

Selesai baca, tinggalkan jejak ya!