Tak
ada yang berbeda hari ini. Aku masih di kantor dan dia pasti sedang mandi
sekarang. Walaupun selalu saja ia tak mau menjawab serius saban kutanya kenapa
harus mandi pukul 15.30. “Kenapa sih mandi jam segini?” Sesaat kemudian aku
langsung mendengar suara tawa bercampur gucuran air. Aku tahu ia sedang
telanjang sekarang. Padahal sudah sering kuingatkan untuk tidak mandi telanjang
karena sangat memalukan jika tiba-tiba terjadi gempa atau kebakaran.
Ia
masih tertawa. “Jawab dulu dong!”
“Mas
itu aneh sih!”
Aku
mengerut, “Aneh?” Tawanya malah tambah kencang.
“iih!”
Tanggapku gemas.
“Anehlah, setiap nelpon pasti nanyanya begitu!”
Aku
diam sejenak, “Aku lupa jawabanmu.” Kilahku.
Ia
tertawa lagi, aku mulai bosan. “Yasudah nanti aku nggak pulang rumah!” Aku tahu ancaman ini masih ampuh. Ia kemudian
diam. Kini giliranku yang tertawa dalam hati. Ternyata oh ternyata wanita yang
sudah kukenal tujuh tahun dan masih sulit kumengerti ini masih paling takut jika
batang hidungku tak muncul ke hadapannya. Padahal berkali-kali aku berpikir
seharusnya ia pantas senang jika aku tak pulang setiap hari.
“Iya
aku jawab!” Akhirnya ia menyerah.
“Oke,
aku tanya lagi, kenapa sih mandinya jam segini?”
“Terus
kenapa aku harus tak mandi jam segini? Masalah bu...” Tawaku memotong
ucapannya, “dasar korban sinetron kamu itu!” Sebenarnya aku sudah bisa menebak
kalau ia lagi-lagi tak serius menjawab.
“ih, aku mandinya jadi gak kelar-kelar
kan!”
Aku
masih tertawa, “Oh ya nanti aku pulangnya agak telat! Jangan lu...” Tut tut tut
aku
tahu kau bakal tak terima.
Aku
meletakkan ponselku ke atas meja kerja. Hari sudah sore dan matahari mulai
tampak kemilau. Aku melihat keluar dan jalanan masih saja padat oleh
manusia-manusia yang entah mau kemana. Pejalan kaki yang menutup hidung karena
asap knalpot yang hitam, sepeda motor yang menyalip mobil di depannya dengan
tangkas, dan seorang pemulung yang mencangkung santai sambil menyedot minuman di
bungkus plastik.
Kehidupan
memang penuh tanda tanya. Aku melihat ponselku yang diam, seketika pertanyaan lawas
yang masih belum terjawab olehku sampai sekarang adalah, kenapa aku bisa hidup dengan wanita selama tujuh tahun sedang aku tak
pernah sama sekali mencintainya?
Pertanyaan
itu semakin sulit kujawab karena rasa memiliki itu selalu muncul saat jarum jam
di tanganku menunjukkan pukul 15.30. Ya, tepat ketika ia sedang mandi.
(bersambung
cuy!)
Bagi yang ingin menikmati karya ini secara berkelanjutan dan lebih mudah tahu apabila ada cerita telah terupdate. Silakan gabung ke page di fb (KLIK DI SINI). Saya akan mentautkan ke sana. Terimakasih!
Ilustrasi kelewat bagus, jadi tak bisa didefenisikan. :D :D
2 komentar:
Selasa, Desember 11, 2012
insyaAllah ditunggu lanjutannye.
Btw nih, u'r blog terase berat sekalee, jd agak gimanaaaa getoh...
ringan2kanlah siket e....
^ ^
Sukses selalu!
Kamis, Desember 13, 2012
Dah ringan ni agaknyo. Mister Bean dan diusir hohoho
Posting Komentar
Selesai baca, tinggalkan jejak ya!