wajah lusuh di kereta -tanggal di foto ngawur, stelannya salah- hehe |
Apa yang tidak kita tahu kemaren adalah rahasia yang mengemudikan pada perjalanan ganjil. Harapan kita tuang pada gerigi-gerigi waktu serta tinta udara yang berdetak. Hati seringkali jadi pengemudi rahasia yang terampil, bersembunyi lalu membelok pada saat yang (kadang) tidak tepat. Perjalananku melantun ria di putaran mesin kereta api, merengkuh kebersamaan dari Semarang – Malang – Banyumas – Bali. Keterampilan rencana Tuhan pulalah yang membuat kita mengikuti fragmen rencananya, mempertemukan yang tidak pada kejadian yang kita rencanakan.