Apa yang tampak dari gambar di atas? Keceriaan dan segala bentuk rasa bebas
bercampur di wajah warga Palestina di Ramallah, Tepi Barat. Pada tanggal 29
November 2012 waktu New York Palestina dan seluruh simpatisannya mendapat kabar
gembira dari Majelis Umum (MU) PBB yang menyatakan secara de facto status Palestina menjadi non member observer state. Status ini meningkat setelah sebelumnya
Palestina hanya disebut non member
observer entity.
1 Kini, Palestina Adalah Sebuah Negara
Diposting oleh
Kampung Karya
Jumat, 30 November 2012
Label: seni, puisi, artikel, cerpen, esai
berita
1 komentar
0 Untunglah, Timnas Indonesia Masih Beruntung!
Diposting oleh
Kampung Karya
Rabu, 28 November 2012
Label: seni, puisi, artikel, cerpen, esai
berita
0
komentar
Permainan Timnas Indonesia di babak pertama ketika melawan Si Singa alias
Singapura membuat penonton yang cepat “naik darah” mencak-mencak. Bagaimana
tidak, jika saja kalah di pertandingan itu, jalan Indonesia semakin sulit untuk
lolos dari fase grup. Terlebih Singapura tengah dalam tren baik setelah “menghancurkan”
Malaysia dengan tiga gol tak berbalas.
0 Berantas Korupsi Sampai ke Akar
untuk mendukung tulisan ini anda bisa mengapresiasinya di sini http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/818/Qur'anul%20Hidayat.html
Satu pertanyaan penting yang terlebih dahulu harus saya jawab sebelum menggerakkan roda pemberantasan korupsi melalui KPK di Indonesia adalah: Apakah korupsi dikarenakan mental bangsa ini sudah sedemikian bobrok atau karena adanya sistem yang membuka lebar kesempatan untuk melakukannya?
Mencoba
untuk tidak klise, saya menjawab, “Ya! Korupsi di Indonesia memang dikarenakan
mental bangsa ini sudah semakin bobrok. Tambah mengkhawatirkan karena sistem memberi
celah bagi koruptor. Ironisnya sistem pulalah yang menutup jalan bagi pemberantasannya.”
1 INFERIORITAS
Apa peninggalan para penjajah pada bangsa ini yang masih kekal dan awet sampai
sekarang? Bukan bangunannya karena sudah banyak juga yang rubuh, bukan
makanannya karena sudah banyak makanan baru yang menggantikannya. Apa itu? Tak
lain mental inlander dan
inferioritas. Pada dasarnya sikap ini memandang tinggi bangsa-bangsa luar,
sebaliknya menganggap dirinya—bangsanya—lebih rendah dari bangsa lain (terutama
terhadap bangsa-bangsa Barat).