Ada yang nyelip, bukan di
antara dua batang pohon atau di antara
dua gigi. Hm, tapi kau memang nyelip. Nyelip yang bagaimana aku tak tahu. Jelasnya,
aku selalu dapat merasakan keterselipanmu itu dengan sebenar rasa. Ketika aku
sedang mengetik ini pun, rasanya aku ingin melepaskanmu untuk sementara biar
aku fokus pada tuts dan huruf-huruf. Bukan kamu yang nyelip.
0 Nyelip
Diposting oleh
Kampung Karya
Jumat, 28 September 2012
Label: seni, puisi, artikel, cerpen, esai
Fiksimini
0
komentar
2 Kau...
Diposting oleh
Kampung Karya
Sabtu, 22 September 2012
Label: seni, puisi, artikel, cerpen, esai
Fiksimini
2
komentar
Kau menunggu di depan pintu
rumah kita hampir setiap hari ketika aku terlambat pulang. Aku melihat senyummu
saat masih di dalam mobil. Seketika jantungku memacu, keringat muncul di
keningku. Aku merasa bersalah, untuk sesuatu hal yang tak kau ketahui. Atau,
sesuatu yang tak mungkin kau ketahui karena rasa cintamu lebih besar dari semua
kecurigaan yang ada di dunia.