0 TERAS SASTRA (TeSt) OASE KEDUA MENAMPUNG KARYA ANDA UNTUK DIDISKUSIKAN DAN DITERBITKAN DI BULETIN 'TERAS SULUH ISI ULANG DUA'

Sabtu, 30 Oktober 2010
Salam Budaya!
Salam Suluh!

"Obrolan santai tapi cerdas akan membahas salah satu karya terpilih yang didapat dari seluruh penjuru nusantara"

Perjalanan menjadi susuran oase, bagai melacak dimana lekuk nadi kita sendiri. Begitulah Sanggar Suluh, coba bertahan dengan mencari denyut-denyut yang mungkin siap memerahkan darah, menitik aroma pada kematian 'nanti' yang pasti akan terbit pada semua kebendaan. Memulai sesuatu artinya siap menggerakkannya pada rel yang membawa kepada suasana apapun; suka, derita, perjuangan bahkan airmata. Kami berkomitmen untuk itu, menjadi bagian kecil dari besarnya sastra Indonesia.

TeSt 'Buka Lahan' sudah mendapatkan karya-karya pilihan* dengan acara puncaknya pada 31 Oktober 2010 di DKJT (Dewan Kesenian Jawa Tengah)-Kompleks Kampung Laut, PRPP-Semarang. Menghadirkan sebuah puisi oleh Rangga Umara (Bandung) berjudul 'Jeritan Anak Malang'. Para Tamu di teras akan dibebaskan untuk mengeluarkan apa saja yang ada dalam benaknya, disambut, ditimpali, diiyakan/ditolak hingga menemukan perangai sastra baru yang tidak terpikirkan sebelumnya.

Keunikan dari TeSt terletak pada ‘ketidakpentingan’ kehadiran pengarang terhadap hasil karyanya. Dalam teori pengkajian sastra ini berlaku, setelah karya sastra diterbitkan (publish) maka pengarang sudah terpisah dari karyanya yang telah memiliki dunia sendiri, lalu diterjemahkan tanpa intimidasi sang pengarang. Hasil karya selanjutnya menjadi tanggungjawab para pengkaji, pembedah, penelaah atau yang mencoba membuka tabir hubungan antara karya dengan dirinya maupun orang lain. Untuk lebih formalnya, kritikus sastralah yang menjadi jembatan pemahaman ke pembaca yang lebih luas.

Beberapa waktu lalu, beberapa kawan di grup Teras Sastra (TeSt) Sanggar Suluh menyarankan agar menetapkan tema setiap edisi TeSt agar lebih menspesifikkan karangan. Setelah melakukan rapat pengurus, akhirnya saran ini disetujui dan tema untuk TeSt Oase Kedua adalah 'PEMUDA; refleksi sumpah pemuda 28 Oktober 1928'. Diharapkan tema ini akan mencatat karya berkenaan Sumpah Pemuda baru saja diperingati pada tahun 2010.

Bila memungkinkan pengarang untuk hadir dalam TeSt, tidak ada larangan untuk itu, namun tidak menjadi sebuah keharusan. Lalu bagaimana pengarang dan pembaca umum bisa tahu hasil diskusi?

Pertanyaan ini akan sekaligus dijawab dalam pembahasan teknis TeSt,

1. Penulis berasal dari belahan manapun di Indonesia--walaupun tidak sedang menetap di Indonesia, tidak ada dikotomi pendidikan, kelas, jabatan, pangkat, profesi, latarbelakang, politik, agama dan semua jenis pemisah dan pemecahbelah,

2. Terlebih dahulu membolehkan karyanya untuk ditelaah dan dikaji sebelum dikirim ke panitia,

3. Tulisan boleh dalam bentuk puisi, cerpen, naskah drama, esai sastra dan artikel sastra,

4. Bagi yang belum menjalin pertemanan di FB dengan panitia penjaring karya online wajib meng-add Qur’anul Hidayat Idris, Sanggar Suluh dan bergabung ke grup Teras Sastra (TeSt) Sanggar Suluh** guna untuk men-tag info dan hasil diskusi serta mempermudah komunikasi lebih lanjut,

5. Tema, 'PEMUDA; refleksi sumpah pemuda 28 Oktober 1928'

6. Mengacu pada tema, peserta mengirimkan maksimal satu karya terbaik,

7. Tulisan dikirimkan ke sanggarsuluh@gmail.com dalam file (doc.)

8. Dibawah karya, tuliskan identitas singkat, kontak yang bisa dihubungi dan satu foto pribadi,

9. Wajib mem-publish karya yang diikutsertakan di note fesbuk dengan memberi judul 'KARYA SAYA UNTUK TERAS SASTRA (TeSt) OASE KEDUA SANGGAR SULUH'

10. Dibawah karya tautkan link info ini, http://www.facebook.com/notes/quranul-hidayat-idris/teras-sastra-test-oase-kedua-menampung-karya-anda-untuk-didiskusikan-dan-diterbi/10150291110275430

11. Peserta wajib men-tag catatan ke minimal 20 akun termasuk akun Qur'anul Hidayat Idris dan Sanggar Suluh,

12. Tenggat untuk pengiriman Teras Sastra (TeSt) Oase Kedua tanggal 15 November 2010, selanjutnya akan ada info untuk TeSt berikutnya,

13. Akan dipilih lima karya terpilih dengan hirarki (urutan) pilihan, urutan pertama karyanya akan diangkat dalam diskusi yang dilaksanakan pada 21 November 2010 di Semarang (tempat menyusul)

14. Setelah terpilih, undangan, pamflet serta pemberitahuan ke yang bersangkutan akan dilaksanakan secepatnya,

15. Hasil diskusi akan diterbitkan di catatan FB, blog Sanggar Suluh juga Blog-blog milik panitia untuk bisa disimak dan dibahas kembali oleh teman-teman yang tidak bisa hadir dalam TeSt,

16. Lima karya terpilih akan diterbitkan di Buletin Teras Suluh dan akan dikirimkan ke alamat yang bersangkutan (tanpa imbalan materi)

Teras Sastra belumlah menjadi even sastra besar, namun kita berharap anda menjadi bagian dari kami untuk eksis dalam memberikan andil dalam dunia sastra saat ini.Terima kasih kami ucapkan yang telah berpartisipasi, semoga Sanggar Suluh dapat terus belajar dan membagikan hasil pembelajaran tersebut buat kemanfaatan bersama.

Keterangan:
* Pengumuman karya terpilih TeSt 'Buka Lahan' dapat dilihat di sini: http://www.facebook.com/note.php?note_id=10150287064695430

** Untuk melihat dan meng-add grup Teras Sastra (TeSt) Sanggar Suluh klik link ini: http://www.facebook.com/home.php?sk=group_162358557126733&ap=1

Info berkenaan TeSt dapat juga dilihat di,
http://sanggarsuluh.blogspot.com/
http://cafesenja.blogspot.com/

(INFO INI TOLONG DIBAGIKAN KE REKAN, KERABAT, TEMAN UNTUK BISA DISIARKAN KE SELURUH NUSANTARA)
terimakasih...

Salam budaya!
Salam Suluh!

0 TERAS SASTRA (TeSt) MENAMPUNG KARYA ANDA UNTUK DIDISKUSIKAN DAN DITERBITKAN DI BULETIN 'TERAS SULUH'

Rabu, 13 Oktober 2010
Salam Budaya!
Salam Suluh!

Sanggar  Suluh akan merealisasikan agenda yang telah direncanakan dari awal berdirinya. Memosisikan diri untuk ikut andil dalam perkembangan sastra serta coba membangun jiwa kritis dan keterbukaan dalam pengkajian sastra. Ini dirasa penting untuk dapat mengawal sebagian kecil dari sekian banyak karya sastra yang bermunculan setiap menitnya.

“Teras Sastra” atau yang disingkat TeSt akan “Membuka Lahan” pada akhir bulan oktober 2010, tepatnya tanggal 31 yang selanjutnya akan dilakukan secara berkala dua minggu sekali. Obrolan santai tapi cerdas akan membahas salah satu karya terpilih yang didapat dari seluruh penjuru nusantara.

Keunikan dari TeSt terletak pada ‘ketidakpentingan’ kehadiran pengarang terhadap hasil karyanya. Dalam teori pengkajian sastra ini berlaku, setelah karya sastra diterbitkan (publish) maka pengarang sudah terpisah dari karyanya yang telah memiliki dunia sendiri, lalu diterjemahkan tanpa intimidasi sang pengarang. Hasil karya selanjutnya adalah hak utuh para pengkaji, pembedah, penelaah atau yang mencoba membuka tabir hubungan antara karya  dengan dirinya maupun orang lain. Untuk lebih formalnya, kritikus sastralah yang menjadi jembatan pemahaman ke pembaca yang lebih luas.

Bila memungkinkan pengarang untuk hadir dalam TeSt, tidak ada larangan untuk itu, namun tidak menjadi sebuah keharusan. Lalu bagaimana pengarang dan pembaca umum bisa tahu hasil diskusi?

Pertanyaan ini akan sekaligus dijawab dalam pembahasan teknis TeSt,

1.       Penulis boleh berasal dari manapun di Indonesia, tidak ada dikotomi pendidikan, kelas, jabatan, pangkat, profesi, latarbelakang, politik, agama dan semua jenis pemisah dan pemecahbelah,
2.       Terlebih dahulu membolehkan karyanya untuk ditelaah dan dikaji sebelum dikirim ke panitia,
3.       Tulisan boleh dalam bentuk apapun, baik puisi, cerpen, naskah drama, esai sastra, artikel sastra dan segala macam bentuk karya sastra lainnya,
4.   Bagi yang belum menjalin pertemanan di FB dengan panitia penjaring karya online bisa meng-add Qur’anul Hidayat Idris dan Sanggar Suluh guna untuk men-tag info dan hasil diskusi serta mempermudah komunikasi lebih lanjut,
5.       Tidak ada pembatasan jumlah tulisan yang dikirimkan
6.       Tulisan dikirimkan ke: quranul@yahoo.co.id
7.       Dibawah karya dicantumkan identitas singkat dan kontak yang bisa dihubungi,
8.       Tenggat untuk pengiriman Teras Sastra (TeSt) ‘Buka Lahan’ tanggal 25 Oktober 2010, karya boleh dikirim setelah tanggal tersebut dengan catatan akan masuk dalam daftar pertimbangan karya TeSt kedua,
9.       Panitia akan melakukan rapat kecil untuk menentukan karya mana yang akan diangkat dalam TeSt ‘Buka Lahan’ tanggal 31 Oktober 2010 (Tempat menyusul dalam undangan)
10. Setelah terpilih, undangan, pamflet serta pemberitahuan ke yang bersangkutan akan dilaksanakan secepatnya.
11.   Hasil diskusi akan diterbitkan di catatan FB, blog Sanggar Suluh juga Blog-blog milik panitia untuk bisa disimak dan dibahas kembali oleh teman-teman yang tidak bisa hadir dalam TeSt,
12.   Karya terpilih tersebut akan diterbitkan di buletin ‘Teras Suluh’ dan akan dikirimkan ke yang bersangkutan (tanpa imbalan materi)
13.   Begitulah aliran karya dalam TeSt, selanjutnya akan diumumkan untuk TeSt berikutnya.
Teras Sastra belumlah menjadi acara besar, namun kita berharap anda menjadi bagian kami untuk eksis dalam memberikan andil dalam dunia sastra saat ini. Terima kasih kami ucapkan yang telah berpartisipasi, semoga Sanggar Suluh dapat terus belajar dan membagikan hasil pembelajaran tersebut buat kemanfaatan bersama.

Info berkenaan TeSt dapat juga dilihat di,

dan,

(INFO INI TOLONG DIBAGIKAN KE REKAN, KERABAT, TEMAN UNTUK BISA DISIARKAN KE SELURUH NUSANTARA)

terimakasih...

salam budaya!
Salam Suluh!




0 LPM HAYAMWURUK Kedatangan Wajah-wajah BARU!

Kamis, 07 Oktober 2010
Raker IX Hawe di Kopeng

info dikit :
Sebenernya sih pengen ngepost about new personil of Hayamwuruk itu kemaren, pas benerkan waktunya! Berbagai kejadian masih nyimpen banget di kepala. Namun ya sudahlah, karena tugas kuliah yang harus lebih dahulu diselesaikan. Makanya hari ini akan kucoba menceritakan garis besar acara kemaren.


Kampus FIB (06/10/10) memang tampak seperti biasanya. Kesibukan mahasiswa yang sedang kuliah atau yang lagi nongkrong di Joglo FIB Undip menjadi ciri khas tak tergantikan setiap harinya. Letak kampus yang berhadapan langsung dengan jalan raya pun membuat bunyi bising selalu setia menghuni dari ujung ke ujung pendengaran.

Kepadatan kampus memang bertambah dengan datangnya MaBa (Mahasiswa Baru) yang telah menjadi bagian civitas akademika Undip, otomatis kesesakan yang memang sudah mencapai batas menjadi semakin menjadi-jadi. Untunglah itu terobati dengan adanya kabar menggembirakan bahwa bangunan kampus Tembalang sudah rampung, bahkan sudah pula diresmikan dalam rangkaian Lustrum IX FIB Undip tanggal 27 September 2010. Menurut keterangan Bpk Mujid, PD III FIB Undip, bangunan kampus baru di Tembalang sudah siap huni dengan properti atau kelengkapan di dalamnya, namun ada beberapa hal yang menyebabkan kepindahan direncanakan baru terealisasi dalam bulan Januari 2011. Salah satu penyebabnya adalah belum tersedianya ruang parkir kendaraan dan jaminan keamanan.

Menjadi mahasiswa tidak hanya menemui setumpuk materi dan tugas yang memusingkan, namun ada medium belajar yang materinya tidak berkurikulum dan tidak tersedia di ruang-ruang kuliah, bernama ORGANISASI. Keikutsertaan dalam organisasi murni keputusan pribadi tanpa ada paksaan dari siapa pun, tergantung kemauan mengembangkan diri, sebab materi kuliah tidak cukup untuk menlahirkan pribadi tangguh, bermutu, cakap, terintegrasi, kompeten dan bersaing dalam jenjang karir. Ada nilai tambah dalam organisasi; bagaimana cara memanajemen waktu, menempatkan diri dalam struktur integral, memutuskan dan bertindak serta mempartisipasikan diri dalam berbagai kegiatan.

FIB Undip memiliki berbagai PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) yang bergerak dibidangnya masing-masing. Selain LPM-Hayamwuruk yang bergerak di bidang Persma (Pers-Mahasiswa); belajar reportasi, menerbitkan majalah, buletin dan pelatihan. Terdapat juga PKM lain seperti Teater EmKa yang mewadahi mahasiswa yang berminat menekuni seni peran. Untuk menampung pemusik ataupun penyanyi kampus, ada WMS (Wadah Musik Sastra). MATRAPALA (Mahasiswa Sastra Pecinta Alam) siap memberikan jalur untuk dapat berkegiatan sosial. Juga terdapat PMK (Persatuan Mahasiswa Katolik) dan EDSA.

Angka peminatan untuk LPM-Hayamwuruk meningkat tajam, tercatat sampai hari ini (07/10/10) ada kurang lebih 60-an Mahasiswa dari berbagai jurusan--Sastra Indonesia, Sastra Inggris, Jepang, Perpustakaan, Sejarah--menyerahkan formulir pendaftarannya. Formulir yang diserahkan langsung ke Kantor Hayamwuruk berjumlah lebih dari 30--mengingat masih ada yang datang menyerahkan formulirnya, begitupun dengan formulir dari fakultas sendiri.

berhubung formulir dari pihak fakultas baru diterima beberapa jam sebelum pelaksanaan wawancara dan temu awal dengan MaBa yang mendaftar ke LPM-Hayamwuruk, maka yang bisa diundang oleh panitia--yang dipegang oleh divisi LitBang--hanyalah nama-nama yang tercantum di formulir pendaftaraan dalam rak kantor LPM.

acara dijadwalkan jam 14.00 berlokasi di kantor LPM, namun beberapa mahasiswa dari Sastra Inggris sudah mengetuk pintu kantor pukul 13.20 di karenakan dosen yang mengampu mata kuliah berhalangan hadir.   Untunglah beberapa panitia--Qur'anul Hidayat, Yasmine, Nanik, Desta--sudah berada di tempat, perkenalan kecil pun terjadi. Menginjak jam acara hampir semua peserta mulai berdatangan termasuk ketua panitia, Ponco Wiyono, Nurul Cahya Hikmah dan Sri Debby M.

Ruangan kantor tak sanggup menampung jumlah peserta yang mencapai angka 30. Ketua panitia menginstruksikan bahwa acara akan dilakukan ditempat yang lebih lapang dan nyaman. Beberapa usul pun bermunculan dan yang diterima adalah menggunakan ruang terbuka Fak. Perikanan yang juga terdapat beberapa kursi panjang.

Setelah semua berkumpul di lokasi dadakan tersebut, ketua panitia langsung meng-handle seluruh peserta. Acara ini sifatnya non-formal agar peserta merasa enjoy dan bisa menikmati kebersamaan. Ada yang menarik diawal acara, peserta yang masih duduk bersebelahan dengan teman se-jurusan diharuskan menempati posisi dimana terdapat peserta dari jurusan lain. Tindakan ini dilakukan untuk meningkatkan kedekatan dan tidak meningkatkan perpilah-pilahan dalam satu organisasi.

Teknis Wawancara

Divisi Litbang (Penelitian dan Pengembangan) mengagendakan hari itu diadakan wawancara secara lebih personal untuk mengetahui sejauh mana tingkat ketertarikan peserta terhadap organisasi, pengalaman sebelum ke jenjang perkuliahan mau pun komitmen awal yang mereka tunjukkan.

Agar wawancara bisa efektif tanpa memakan terlalu banyak waktu, ditetapkan teknis wawancara dengan membuat tiga pos wawancara. Setiap pos diisi oleh dua orang pewawancara dan tiga orang peserta wawancara. Pos 1 diisi oleh Dian dan Dayat, pos 2 diisi oleh Sandy dan Desta sedangkan pos 3 oleh Nurul dan Nanik. Bagi peserta yang menunggu giliran diwawancarai, ada Ponco Wiyono yang siap mengisi kekosongan dengan lelucon-lelucon yang kerap membuat derai tawa menggema.

Kejadian-kejadian Seru Saat Wawancara

layaknya dua orang yang baru mengenal, itulah yang kerap terjadi pada sesi wawancara. Berbagai karakter terlihat dari masing-masing peserta. Pewawancarapun harus memutar otak untuk menggali sedalam-dalam informasi keorganisasian dan kepribadian peserta wawancaranya. Beberapa peserta tanpak sangat antusias dan ekspresif, namun ada juga yang terlihat diam dan menjawab apa adanya ketika pertanyaan diluncurkan.

Ronald, mahasiswa jurusan Perpustakaan asal Palembang menjawab tegas ketika ditanya dorongannya mendaftar ke LPM-Hayamwuruk. "saya ingin mendapat pengalaman lebih dalam hal penelitian dan pengembangan ilmu pengetahuan, makanya saya memilih divisi litbang" ditanya lebih lanjut, apakah pernah melakukan penelitian sebelumnya, yang bersangkutan tampak malu-malu menjawab. "belum kak!". Selanjutnya ditegaskan kalau di LPM-Hayamwuruk baik senior maupun yunior sama-sama masih dalam posisi berproses, maka melakukan permulaan suatu hal adalah langkah yang tepat.

Ditanya tentang pemilihan divisi beserta alasannya, Riska dari Sastra Inggris malah nggak ngeh tentang divisi--reportase, redaksi, artistik, riset, fotografi--yang ada, "kemaren saya hanya asal coret pas memilih peminatan divisi, hehe! Mungkin kakak bisa menjelaskan!". Diawal acara sebenarnya sempat dijelaskan secara ringkas tentang divisi yang ada di LPM-Hayamwuruk. Mungkin dikarenakan tidak konsen mendengarkan penjelasan itu tidak ditangkap oleh Riska.

Pewawancarapun menjelaskan secara singkat divisi-divisi tersebut. Reportase merupakan bagian utama dalam organisasi ini, semua anggota harus bisa menjadi reporter atau setidaknya tahu berkenaan reportase. Redaksi menjadi divisi yang mengurusi isi dari produk LPM-Hayamwuruk, contohnya majalah, di dalam keredaksian anggotanya harus mencari materi dan informasi. Artistik mengurusi lay-out, karikatur, ilustrasi dan disain grafis. Riset atau litbang berkenaan dengan proses penelitian dan pengembangan pengetahuan di dalam tubuh organisasi. Terakhir adalah fotografi yang menangkap berbagai kejadian yang relevan dengan berita dan materi yang diangkat.

Pewawancara di pos 1 juga dibuat tergelak dengan gaya ekspresif Arum dari Sastra Indonesia ketika menceritakan hobinya membuat funpict--menggabungkan artis korea atau asing dengan artis indonesia dalam sebuah cerita baru. salah satu pewawancara, Dian sempat jail dengan bertanya nama artis korea yang menjadi idolanya, dengan cepat Arum menjawab masih dengan gaya ekspresifnya nama-nama yang sulit ditulissebutkan.

Pertanyaan pamungkas adalah berkenaan komitmen mereka berikutnya. Semua jawaban menunjukkan komitmen mereka untuk dapat berproses dengan lebih baik dan tetap membangun organisasi walau terjadi kondisi terburuk sekali pun di masa mendatang. Semoga komitmen tersebut tidak semata retorika yang pada kenyataannya nanti bernilai nol besar.

Wajah Baru Semangat Baru!

Acara wawancara selesai jam 16.30 dengan keselurahan acara berakhir pukul 17.00. Seluruh peserta pun dibolehkan untuk meninggalkan tempat acara, sedangkan panitia dan seluruh pengurus HaWe (panggilan LPM-Hayamwuruk) tinggal ditempat untuk membicarakan agenda selanjutnya, yakni reportase dasar yang akan dilaksanakan dalam waktu dekat.

kelelahan tanpak hinggap di wajah-wajah pengurus, namun ada sisa optimisme dalam diri tentang regenerasi yang akan mereka lakukan. Wajah-wajah baru yang baru terlihat memang menjadi harga mati untuk dapat meneruskan tampuk kepengurusan, mengingat tidak selamanya pengurus dapat berada di lingkungan HaWe.

Seluruh pengurus sadar bahwa dari sekian banyak peserta tersebut pada akhirnya ada yang menyerah, rubuh dan tersungkur dalam ketidakkomitmen. Namun begitulah, alam dan proses akan menyeleksi yang benar-benar pantas menjadi anggota HaWe kedepannya. Apalah pentingnya kuantitas bila tak satupun dapat menunjukkan kualitas.

wajah-wajah baru tentu dengan semangat baru, lebih fresh, meledak dan dapat melakukan inovasi dan cara kerja serta hasil yang lebih baik. Kemungkinan memang ada dua, tentu harapan dari seluruh pengurus wajah-wajah baru yang hadir dapat memberi kontribusi maksimal sehingga LPM-Hayamwuruk dapat menjadi jalan pengembangan ketrampilan dan kepribadian dimasa sekarang dan masa depan.

 KAMI SELURUH PENGURUS LPM-HAYAMWURUK DARI PERIODE AWAL HINGGA SEKARANG MENGUCAPKAN SELAMAT DATANG CALON JURNALIS HANDAL MASA DEPAN!
CHAAAAYYOOOOOO!!



ditulis oleh:
Qur'anul Hidayat Idris
Redaktur Pelaksana (RedPel) di LPM-Hayamwuruk

0 Jantungku Masuk Ke Gelas Kopi Pagimu

Senin, 04 Oktober 2010

I/
sudah kita jelajahi rawa-rawa berpelita redup ujung pengandaian

menebak berapa sisa peradaban remuk di tumit dan lengan

di setiap Mesolitikum kutemui parau

sebentar dentang di ujung darah meracau

bukan aw tapi AW

kau telah membaca

belajarlah pula cara lupa



II/

kita bukan tersesat

semata hilang mencekau ruparupa karat

pemberhentian hanyalah kursi

ada apa dibalik dada

jantung, disebaliknya

daging, lalu?

pembuluh, terus?

kopi-kopi berwarna malam

yang kita minum tiap selepas bermakam



III/

aku ingin mengambilmu

sebagai arteri dan ragi



IV

aku menatap neolitikum

orang berwajah ladang dan sawah

asyik meminum

kembang bermadu darah

tak puas, kucampur

di kopi

dadamu



V

menukar beberapa jantung

menampik tuduhan waktu pada masa sulung






HaWe, 041010

Qur'anul Hidayat Idris

0 I'm a JUVENTINI


perkenalanku dengan Juve memang terbilang biasa, kebetulan saat itu rumah yang kukunjungi sedang menyetel salah satu stasiun televisi yang lagi menayangkan pertandingan Juventus--lupa versus siapa. saat itu aku masih kelas dua SMP--sekarang kuliah semester 03. bukannya aku selama ini tidak pernah menonton pertandingan sepakbola lainnya. tapi jujur kukatakan, itulah pertama kali aku mengeja nama sebuah klub tersukses di Italia bahkan Eropa, J U V E N T U S. lalu apa yang terjadi setelah ejaan itu kuselesaikan adalah kenyataan bahwa aku benar-benar kecantol, jatuh cinta, kesensem dan bahkan terkagum-kagum.

itulah Juventus
itulah La Vecchia Signora
itulah The Old Lady
itulah Si Nyonya Tua

sejak saat itu mulai kukenal nama-nama bianconarro--pemain Juve--yang masih aktif maupun yang sudah tercatat sebagai legenda. Sebut saja Del Piero yang tidak sombong, super golnya Juve si David Terezeguet, pilar lini belakang yang sempat menjadi kiper terbaik dunia, Buffon dan seorang punggawa yang tak kenal lelah dilapangan, Pavel Nedved. generasi yang kukenal saat itu memang menjadi pemegang estafet dari pendahulunya, sebut saja eranya Boniperti.





pada tahun 2006 malapetaka itu datang. Juve yang harusnya telah mengoleksi 29X scudetto yang artinya tinggal satu lagi menuju bintang tiga harus terhenyak dengan kemunculan perkara skandal calciopoli yang menuduh Luciano Moggi--direktur olahraga juve ketika itu--mengatur jalannya pertandingan dengan memanfaatkan jasa wasit. Skandal ini tidak hanya menimpa Juventus namun juga AC Milan dan Lazio. Alhasil, gelar scudetto Juventus dicabut dan diberikan ke Inter Milan yang menduduki peringkat ketiga--diposisi dua adalah AC Milan. Tidak hanya itu, gelar setahun sebelumnyapun harus dicabut dan 'juga' dicuri oleh Inter Milan. Skandal ini juga sebenarnya memunculkan nama lain yang 'kemungkinan' terlibat yaitu Presiden Inter sendiri, Moratti.

aku tidak akan bercerita lebih banyak tentang calciopoli, terlalu menyesakkan buatku mengingat Juve yang tengah jaya-jayanya harus terkena hukuman degradasi ke Serie B walau mereka kembali lagi ke Serie A Italia setelah satu musim disana. Aku bukannya ingin berpindah membela klub lain, malah rasa cintaku terhadap Juve semakin melangit walau banyak pemain top dunia pindah ketika itu, sebut saja Ibrahimovic dan Vieira.

now..............
kita sambut  New Juve with young squad

Juventus memang tidak mau main-main dengan proyek jangka pendek--sekedar membeli satu pemain bintang. keinginan manajemen adalah membangun tim yang siap menatap masa depan tidak sekedar angin-anginan, tapi konsisten disetiap musim. Dalam data statistik pun Juve duduk di posisi dengan skuad paling muda, apalagi setelah penjualan David Terezequet ke Hercules, Cannavarro ke klub Arab dan Poulsen ke Arsenal.

kesedihan pasti dirasakan para Juventini seluruh dunia dengan kepergian legend-legend yang sanggup bertahan walau Juve terdegradasi. Namun, bila langkah ini tidak berani diambil, Juve akan kesulitan memaksimalkan kekuatan, mengingat kondisi fisik dari pemain yang semakin menurun.

so, mari kita sambut dengan gembira dan dukungan penuh new bianconarronya JUVE

Simon Pepe
Bonucci
Marco Motta
Quagliarella
Milos'new nedved' krasic
Aquilani
Marco Storari
Rinaudo
Martinez

hopefully give a high dedication to u'r club

--------------------------------------------------------------------
--------------------------------------------------------------------

setelah sekian lama berkeinginan buat nonton bareng pertandingannya Juve akhirnya hasrat itu tepenuhi hari ini, tepatnya tadi pagi (01.45-04.15) dalam pertandingan spesial Derby d'Italia, mempertemukan kembali rival abadi, Inter Milan VS Juventus (04/10/10). Di kampus beberapa teman juga seorang Juventini, makanya kuajak untuk sekalian menonton tim kesayangan dalam laga penuh emosi tersebut.

jam 24.00 kami mulai berangkat mencari alamat tempat diakannya NonBar, di Jl. Setiabudi nomor 8 sukun, d'Barista Cafe. setelah mutar-mutar di sekitaran Banyumanik, Semarang. Kami belum menemukan alamat yang dituju sampai akhirnya aku teringat kalau di Undangan FB ada CP yang dapat dihubungi. Alhamdulillah berkat kebaikan Mas Giants kita dijemput disebelah pom bensin.

kami tidak merasakan ngantuk sama sekali sepanjang pagi, teriakan, nyanyian penuh semangat, candaan dan harapan menjadi kekuatan yang membuat tubuhku bergetar. Walau hasil akhirnya adalah seri 0 - 0, namun tidak bisa kulupakan momen pertama kali bergabung dengan juventini sejati di Semarang (JCI-Chapter Semarang).

setelah pulang, jersey hitam putih menggenang dikepalaku........
dan sekarang aku tidak ragu menjerit

I'M A JUVENTINI



FORZA JUVE



oleh: Qur'anul Hidayat Idris
040910
Semarang

2 Selamat Datang di Democrazy-nya Sasindo '09

Minggu, 03 Oktober 2010
waahahaha... inilah sebagian warga Sasindo '09 pas acara goes to jogja 2009

Semester tiga menjelma jadi monster juga rupanya! walau bermata kuliah lebih sedikit namun intensitas jam pertemuan tambah melangit, ini tak lain karena sesaknya jumlah SKS di setiap mata kuliah. setelah seminggu dengan kelas yang terisi setengah-setengah--pada banyak yang nambah libur. di Minggu kedua tidak bisa tidak, semua harus "back to campuss"--mau nambah boleh, siap aja nilainya kacamata kebawah--dengan beragam perubahan. ada yang makin tua, ada yang tambah gemuk, tambah langsing a.k.a KuSek (Kurus Sekali), ada yang mulai mengenakan jilbab--alhamdulillah, ada juga yang eheem,,ehem,,,, PACARAN.

tahu gak sih lo? (wuuueekkzz) hehe, nah kita semuanya lagi sibuk bener ngurusin SG (Stadium General) atau yang lebih tren disebut MakRab (Malam Keakraban). Acara ini adalah warisan budaya turun temurun yang sama sekali nggak bisa ditolak. tak tanggung-tanggung acara ini mengharuskan setiap warga Sasindo 'O9 menjadi bagian dan harus memutar otak agar dapat memberikan yang terbaik buat warga Sasindo '10, berhubung panitia sekarang adalah patokan buat mereka nanti.

sebagai orang yang dituakan umur maupun kemampuan, terpilihlah Budi alias Cicak--dilarang protes! dengan sodara Ochim menjadi wakilnya. pokoknya tidak ada satupun yang luput dari tanggung jawab. pos sekretaris, bendahara, PJ kelompok, seksi acara, perkap--disinilah saya! :), opo maneh yo?? oOO ada tim artistik dan yang paling penting diantara yang penting, KONSUMSI.

Selama beberapa minggu berjalan, tim panitia mulai membentuk kesolidan. Sehabis kuliah akan terlihat Mbk Nora yang capcus sana sini ngurusin proposalnya, Nova yang koar-koar nagih utang anak-anak. Budi yang sliweran kemana-mana sampai yang cuman pada bengong nggak ngerti tugas (waduuuh!) juga intensitas ngumpul di teras R103 yang klasik, unik kadang-kadang juga nyentrik.

Kerja kolektif memang harus menanamkan "apa ya yang harus kudedikasikan?" bukan sekedar menunggu "hm, sudah sampai mana kalian kerjanya?" untuk itu diperlukan orang-orang yang kooperatif mengkomunikasikan segala sesuatunya. Hasil akhir dalam kerja kepanitiaan besar adalah milik bersama dan untuk mencapainya adalah mustahil dikerjakan segelintir orang saja. sebisa mungkin di masa mendatang kerja 'tanpa gaji alias pamrih' ini berbuah kelezatan tanpa cercaan dan hinaan. Ya! pokoknya semua bisa diterima dengan perasaan puaslah.

Sasindo '09 sadar masalah biaya bisa menjadi krusial dan perlu ditutupi dengan tidak membebankan kepada peserta SG saja. Disinilah letak loyalitas kita bekerja, menekan biaya seminim mungkin dengan berbagai cara. jangan kaget bila menemukan segerombolan anak bergitar dengan suara ngepas dan beberapa yang cuma joget-joget kecil seliwar-seliwer di warung-warung makan atau menyapa pengendara yang berhenti di lampu merah. Lalu paginya nangkring di Simpang Lima berbaur dengan pedagang lainnya untuk ber-awul-awul ria--ngejual pakaian bekas yang dikumpulkan dari panitia. JANGAN HERAN, KARENA KAMI DARI FAKULTAS ILMU BUDAYA UNDIP AKAN SELALU MEMANUSIAKAN MANUSIA DAN BUKANKAH ITU PEKERJAAN MANUSIA???


hah..hah,,huh,,hah,,,,

masih berkaitan dengan beberapa hal yang gila, ada cerita menarik pada hari Sabtu, 02 September 2010 di RB5 (ruang kuliah). Sayang kalau kegilaan ini ditelan kegilaan yang lain, so. bersiaplah untuk setidaknya tahu dan mengerti kenapa sindrom gila pada akhirnya menjadi wujud kewarasan hakiki (lhoo?)

cekidot..

Hari Senin berisikan dua mata kuliah, Pengkajian Drama Indonesia dan Dasar-dasar Filsafat. Namun dikarenakan Mbk Laura--dosen paling cantik kita nih--tidak bisa masuk pada hari itu dikarenakan sesuatu hal yang tidak bisa dielak dan ditunda. Apakah kita akan bersorak dengan jam yang kosong ini? no no,,, kita malah bengong ketika JarKom (Jaringan Komunikasi) mulai berjalan yang intinya kuliah PDI diganti hari sabtu, jam 09.00 pagi. tahu sendirikan ini waktunya apa? TIDUR DI HARI LIBUR.

Mau bagaimana lagi, sebagai mahasiswa yang baik kita tetap memenuhi  pergantian jadwal tersebut. RB5 pun sudah penuh terisi, Mbk Laura masuk ditemani Mbk Yanti (pegawai jurusan) yang menenteng LCD untuk dipasang. celakanya pemasangan berjalan alot, setelah beberapa menit antara laptop dan LCD tidak menunjukkan tanda-tanda terhubung, harus dijomblangin dulu kayaknya... (menunggu)

Dissa sama Zendy--Komting dan Wakomting--berinisiatif meluncurkan bantuan, mereka turun kebawah mengambil LCD yang lain guna memuluskan penjomlangan. alhasil, mereka lagi-lagi gagal jadian--menurut beberapa anak yang menjadi saksi, penolakan itu disebabkan karena mereka lagi dongkol karena harus tetap menyala di hari libur hehe,

akhirnya Mbk Laura menggunakan papan tulis untuk menjelaskan sejarah drama di Indonesia. Sesi pertama dibuka mbk Laura dengan bertanya struktur penting drama yang pernah diajarkan dalam mata kuliah Pengkajian Cerita Rekaan. "Ada yang ingat apa itu 4M??" suara tanya yang menggema tertelan diam yang meraba ingatan. Mbak Laura mendengus "dasar kalian cepet banget lupanya!" hehe. ini nih yang harus dihilanghapuskan.

M1 = Menghayal (imajinasi)
M2 = Menuliskan (naskah)
M3 = Memainkan (aktor)
M4 = Menontong (audien)

dahulunya, hanya M1 dan M2 yang menjadi ranah kajian sastra, namun sekarang tidak lagi karena keempatnya telah disematkan kedalam kajian sastra. Mbak Laura lalu membawa kita berjalan-jalan jauh ke masa SM (Sebelum Masehi) untuk melihat cikal-bakal lahirnya drama di Indonesia. kami pun harus bersalaman dengan kebudayaan Mesolitikum dan Neolitikum (wahahaa)

ada pertanyaan menarik yang dilontarkan Mbk Laura. "Kenapa drama tidak bisa lepas dari budaya?"

Zendy menjawab setiap pementasan pasti membawa budaya khasnya masing-masing sedangkan Jeny menerangkan kalau ada nilai ritual dalam drama. konklusi, semua jawaban benar kecuali yang nggak menjawab,,! mbk Laura mengatakan "Drama lahir dari Budaya". Masyarakat dahulu kala telah menggunakan drama atau seni pertunjukan untuk berkomunikasi dengan dewa dan leluhurnya. Sehingga drama saat itu tidak membutuhkan penonton karena penggunaannya murni tradisi.

kuliahpun berlanjut bla,,,,bla,,,bla,,,,bla,,,,bla,,,,

"baiklah, kuliah cukup sampai sini karena sudah tidak efektif.karena kalian sudah pada ngantuk... Untuk tugas diskusi. setiap kelompok harus mengumpulkannya hari kamis depan.. Ok!"

"Ocrrrrrrrrrrreeeee mbaaaakkk" (padahal dalem hati misuh-misuh)

"Instruksi Mbk!" eh ada Cicak nyeletuk
"ya, kenapa?"
"bagaimana kalau TimPro Drama kita bikin sekarang?"
"boleh, kemaren saya juga pengen langsung nunjuk, tapi biar dari kalian aja, yang lebih tahu siapa yang pantas"
"tolong Dis dikoordinir!"
"ocrrreeee bung Cicak"

nah, disinilah kegilaan itu menggila. Dissa menanyakan apakah akan dilakukan penunjukan atau voting dan anak-anak memilih opsi yang kedua. adapun TimPro yang perlu dipilih adalah PimPro, bendahara, tim artistik, sekretaris dan konsumsi.

"untuk PimPro, ada yang mencalonkan?" si Dissa beraksi
"Ciptooooo!" gak tau dah suara siapa
"lagi?"
"Danaaaang!" sama
"masih...
"Diniiiiiiiiiiiii!"
"ada lagi?"
(hening)
"oke, saya menyebutkan nama, yang memilih ngacung!"
"ocreeeee!"
"Ciptooo!"
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (sebagian besar pada ngacung)
"Danang?"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"
"Dinii?"
"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuu!"
(si Dissa pada puyeng)
"jadi PimPronya Ciptooooo!"
"horererere!"

pada aneh gak sih? nah awalnya juga sebagian pada nggak ngerti tingkah mereka sendiri. Cipto yang dipilih dengan mayoritas suara bahkan semua suara malah ogah jadi ketua, namun pas Mbk Laura ngomong,"berarti mereka percaya sama kamu!" si Cipto gak bisa menolak lagi.

"sekarang kita milih bendahara!" nah pas ini, anak-anak pada senyum-senyum aneh...
"Naaayaaa!" dengan cepat beberapa warga berteriak
"lanjut?"
"Destaaaa!" kubu cewe di depan memekik
"hm, lainnya?"
"Diniiii"
"ada lagi?"
(bengong sambil nyengir-nyengir asem)
"oke, ngacung ya!"
"ocreee!"
"Naaay.....
!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!!! (anak-anak sudah pada ngacung) NAYA! NAYA! NAYA!
Dissa ikutan nyenging--sepertinya udah tahu akal bulus anak-anak.
"Destaaa!"
empat orang di depan ngacung, yang lain pada  nge-"Huuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuuu!!"
"Diiinnniiiiiii?"
 "HUUUUUUUUUUUUUUUUUU!" lah ini huu-nya tambah gede--orangya gede juga kekekeke.

pemilihan terus berlanjut dengan ber-huuuu huuuu ria. pada gila nggak sih? setelah berpikir sekian lama akhirnya diketahui motif mereka mengobrak-abrik demokrasi menjadi demokrasi gila tersebut ... sebenarnya itu tak lain adalah upaya menyandingkan si Cipto ama si Naya yang digosipkan lagi PeDeKaTe gitcchhuu.. (dasaaaaaaaar pangkat lima) lah yang kasian itu si Dini, hampir setiap sesi pemilihan ia dicalonkan yang akhirnya hanya mendengar HUUUU.... wahahaha,, tapi dia akhirnya kembali bercokol ke tim konsumsi.... (foto dibawah)

nah, makanya SELAMAT DATANG DI DEMOCRAZY-NYA SASINDO '09

aduuuh, sekarang jariku puyeng ngetik......
yang jelas, itulah kegilaan yang pada akhirnya menciptakan kewarasan tersendiri. Anak-anak tidak sekedar memilih dengan bermain semata, tapi mereka sudah yakin tugas tersebut pantas diberikan, hanya memang kalau udah gilanya keluar, improvisasinya jadi gila-gilaan juga......
aku beneran cape' loooo... (malah hotspotan sendirian lageeeyyy)

last...
buat Sasindo '09 tetaplah gila! buat Sasindo '10 jadilah lebih gila! dan buat yang tua-tua semoga diakhir kuliah kalian waras semua--skripsi bro,, masa gila-gilaan lagii.

so, cekidot
Nama acara  :  SG atau Makrab
Waktu acara :  Tgl 12-14 Desember 2010
tempat          :  lupaaa,,,,,,!!!hehehe (cekidot dicatatan lainnya)

note: dibawah hanyalah foto gk penting, melihatnya bisa membikin mual, demam berdarah sampai krisis moneter (?????)

nah, ini nih yang namanya Budi alias Cicak  
ini si Dissa yang terpilih sebagai wanita tercantik se........ Erte.. :) nggk se-angkatan
si gaul Zendy.... gayamu nak...nak!
wakakakaka.... hati-hati lo ama gambar ini... ini abang Ochimmm...
ini namanya mbk Desta,....
nah, ini si jeny ama para gundik-gundiknya (jadi keinget madu 3).. wahahaaha
yang jadi korban HUUU-nya anak-anak... inilah Dini spesialis seksi konsumsi,.,,.
kita sambut.... tokoh utama kitaaa.... ciiiiippppptooooooooooo... keluar dari sudut biru
dari sudut kuniiing.,..... Naaaayaaaaaaaaa (perhatikan deh, gaya mereka mirip)
inilah saya,,, lelaki kalem tapi berisik ....:)



ditulis oleh salah satu warga Sasindo '09
Semarang, 03 Oktober 2010
Qur'anul Hidayat Idris